
Harga Minyak Dunia Diramal Melandai, Pertalite Batal Naik?

Jika kemudian harga minyak mentah dunia melandai, hal ini pastinya akan berpengaruh terhadap harga minyak mentah di Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP).
Rata-rata ICP menyak mentah Indonesai pada Juli 2022 tercatat US$106,73 per barel, turun US$10,89 dari US$117,62 per barel pada Juni.
"Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Juli 2022 ditetapkan sebesar US$ 106,73 per barel," mengutip Keputusan Menteri ESDM Nomor 111.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Juli Tahun 2022 yang ditetapkan tanggal 1 Agustus 2022.
Meskipun turun, angka tersebut masih jauh dari patokan APBN di US$60 per barel. Harga ICP yang berada di US$100 per bare pun senada dengan harga keekonomian bensin yang dijual.
Harga keekonomian RON90 atau Pertalite di angka Rp 17.200 per liter. Sementara harga jualnya Rp7.650 per liter. Sehingga pemehrintah harus nombok Rp9.950 per liter.
Pun dengan bensin RON92 atau Pertamax yang harganya masih ditahan di Rp12.500 per liter guna menghindari shifting pembeli ke Pertalite. Padahal harga keekonomiannya Rp 17.950 per liter.
Akibatnya beban subsidi pemerintah masih berat. Jika kemudian harga minyak mentah kemudian terus turun atau melandai, memang bisa jadi alasan untuk menahan pemangku kebijakan untuk menaikkan harga bensin Pertalite yang berkontribusi terhadap sekitar 80% konsumsi bensin nasional.
Namun, stok Pertalite yang diperkirakan tinggal berumur 2 bulan bisa jadi alasan menaikkan harga Pertalite meskipun harga minyak mentah dunia turun.
"Kalau memang gak ada alokasinya (penambahan) itu, ya kita harus sesuaikan (harga Pertalite), iya dong kalau gak naik gimana?" kata Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (15/8/2022).
"Kita yang terbaik buat negara supaya ke depannya (negara bertahan), harga minyak mentah aja gak turun-turun. ya to," kata dia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras)[Gambas:Video CNBC]
