
Harga Minyak Dunia Diramal Melandai, Pertalite Batal Naik?

The Oxford Institute for Energy Studies (OIES) memperkirakan pada 2022 harga rata-rata minyak mentah dunia akan melandai di sisa 2022. Rata-rata harga minyak mentah dunia akan berada di US$108,5 per barel.
Adapun sentimen pemberat laju harga minyak mentah datang dari beberapa sentimen. Jika kesepakatam nuklir Iran tercapai, produksi diperkirakan akan berangsur kembali normal. OIES memperkirakan rata-rata produksi Iran pada kuartal I-2023 sebesar 3,6 juta barel per hari (mb/d), naik dari perkiran 2022 dengan rata-rata 3,1 mb/d.
Kasus resesi global melihat pertumbuhan global melambat tajam menjadi 0,7% pada 2023 dari 2,9% tahun sebelumnya, karena gangguan rantai pasokan dan tekanan inflasi yang terus-menerus menekan ekonomi global. Resesi global tampaknya menjadi pendorong bearish dominan yang membebani prospek, dengan penurunan harga secara progresif menjadi agresif di akhir 2022 dan meningkat pada 2023 menjadi rata-rata $11,6/b.
Sementara itu, harga minyak dunia akan didukung oleh prakiraan permintaan yang bertumbuh. Badan Energi Dunia (IEA) memperkirakan permintaan minyak mentah global pada 2022 akan naik sebesar 2,1 juta barel per hari (mb/d) menjadi 99,7 juta mb/d. Sementara untuk 2023, IEA memproyeksikan permintaan minyak mentah akan bertumbuh mnejadi 101,8 mb/d.
Di sisi lain, gangguan pasokan minyak dari Rusia tetep ada. Ekspor minyak ke Eropa, Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea turun hampir 2,2 mb/d. Ruang kosong akibat embargo minyak tersebut diisi oleh pengiriman minyak Rusia ke India, China, dan Turki.
Secara total, ekspor minyak Rusia turun 115 kb/d pada Juli menjadi 7,4 mb/d dari sekitar 8 mb/d pada awal tahun. Ini membuat pendapatan ekspor Rusia turun dari US$21 miliar pada Juni menjadi US$19 miliar pada Juli.
Adapun penurunan produksi minyak dari Rusia kala serangan ke Ukraina. Pada Juli produksi minyak Rusia hanya 310 kb/d. Sementara total ekspor minyak Rusia turun 580 kb/d.
IEA berpandangan embargo yang dilakukan oleh Uni Eropa terhadap minyak mentah dan impor produk Rusia yang mulai berlaku penuh Februari 2023 diperkirakan akan menghasilkan penurunan lebih lanjut.
"Karena sekitar 1 mb/d produk dan 1,3 mb/d minyak mentah harus mencari rumah baru," tulis IEA dalam laporannya.
"Dengan pasokan yang semakin berisiko terhadap gangguan, reli harga lainnya tidak dapat dikecualikan," tambahnya
![]() Outlook Harga Minyak Mentah |
