
Banjir Duit Asing! Rp 15 Triliun Masuk ke RI Dalam 10 Hari

Obligasi Indonesia tampaknya mulai menarik lagi bagi investor asing. Selain inflow yang besar di pasar sekunder, di pasar primer juga terlihat peningkatan permintaan oleh investor asing.
Pada lelang SBN yang dilakukan pemerintah awal bulan ini, penawaran yang datang dari investor asing mencapai Rp 6,95 triliun. Jumlah tersebut adalah yang tertinggi dalam 11 lelang terakhir atau lima bulan terakhir.
Dari penawaran asing yang masuk, pemerintah mengambil Rp 4,97 triliun. Jumlah tersebut adalah yang tertinggi sepanjang tahun ini.
Total penawaran yang masuk dalam lelang SUN 2 Agustus lalu mencapai Rp 36,91 triliun. Jumlah tersebut adalah yang tertinggi dalam empat lelang terakhir. Artinya, persentase asing dalam penawaran tersebut sebesar 18,83% dari total penawaran.
Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebesar Rp 19,06 triliun.Dengan demikian, pemerintah berhasil memenuhi target indikatif yang ditetapkan untuk kali pertama sejak 24 Mei lalu.
Hal tersebut menunjukkan pasar SBN mulai kembali menarik. Apalagi kini The Fed kemungkinan tidak akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunganya setelah inflasi mulai melandai.
Inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) pada Juli 2022 tumbuh 8,5% secara tahunan (year on year/yoy), melandai dibandingkan pada Juni yang tercatat 9,1% (yoy).
The Fed sudah 4 kali menaikkan suku bunga di tahun ini dengan total 225 basis poin menjadi 2,25% - 2,5%. Dalam dua kenaikan terakhir, masing-masing sebesar 75 basis poin.
Kini dengan inflasi yang melandai, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga 50 basis poin pada September nanti. Menurunnya agresivitas The Fed tentunya berdampak pada pergerakan yield Treasury yang belakangan ini juga menunjukkan penurunan.
Pada akhir Juli lalu, selisih yield SBN dengan Treasury sempat menyentuh 470 basis poin atau 4,7%, tertinggi sejak pertengahan Maret lalu.
Selisih atau spread yang kembali melebar membuat SBN menarik lagi dan kembali diburu investor asing.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
