
Harga Minyak Melejit, Laba Raksasa Migas Arab Terbang 90%

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan raksasa minyak dan gas bumi (migas) asal Arab Saudi yakni Saudi Aramco mencatatkan laba yang melejit hingga 90% pada kuartal II tahun 2022 ini atau mencapai keuntungan laba sebesar US$ 48,4 miliar. Laba yang melejit itu menjadi rekor kali kedua bagi perusahaan, setelah kuartal I-2022 lalu membukukan US$ 39,5 miliar.
Sejatinya, melesatnya laba Aramco itu didorong melonjaknya harga minyak mentah dunia akibat perang Rusia dan Ukraina serta permintaan yang tinggi pasca Pandemi Covid-19.
"Sementara volatilitas pasar global dan ketidakpastian ekonomi tetap ada, peristiwa dalam paruh pertama tahun ini mendukung pandangan kami jika investasi berkelanjutan di industri kami sangat penting," kata Presiden dan CEO Aramco Amin H. Nasser, dikutip dari AFP, Minggu (14/8/2022). "Bahkan kami memperkirakan permintaan minyak akan terus tumbuh dalam sisa dekade ini".
Adapun Laba perusahaan naik 22,7% dari kuartal I. Sementara laba setengah tahun ini menembus US$ 87,9 miliar atau naik dari US$ 47,2 miliar pada periode serupa tahun lalu.
Sementara itu, Aramco membayarkan dividen US$ 18,8 miliar di Q3. Jumlah tersebut sama seperti yang dibayarkan pada Q2. "Terus bekerja meningkatkan kapasitas berkelanjutan maksimum minyak mentah dari 12 juta barel per hari menjadi 13 juta pada 2027," kata pengumuman pendapatan.
Aramco yang dimiliki negara itu menjadi perusahaan paling berharga mengalahkan Apple di bulan Maret. Sedangkan saat ini berada pada urutan kedua dengan nilai pasar US$2,4 triliun.
Arab Saudi juga berusaha membuka dan mendiversifikasi ekonominya bergantung pada minyak. Khususnya setelah penunjukkan Mohammed bin Salman sebagai putra mahkota dan penguasa tahun 2017 lalu.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Bersih Boleh Merosot, Dividen Aramco Tetap Jumbo