Jelang Akhir Pekan Harga Tembaga Bikin Happy

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
12 August 2022 15:36
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia jelang akhir pekan hari ini terpantau menguat karena persediaan yang menyusut.

Pada Jumat (12/8/2022) pukul 15:00 WIB harga tembaga dunia tercatat US$8.182,5 per ton, naik 0,12% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Sepanjang pekan ini harga tembaga telah menguat 3,96% secara point-to-point (ptp). Sementara secara bulanan naik 3,35% ptp.

Persediaan tembaga dunia di gudang yang dipantau oleh bursa logam berjangka (LME) pada 11 Agustus 2022 sebesar 131.575 ton. Jumlah ini turun 27,28% dibandingkan puncak persediaan pada 19 Mei 2022 sebanyak 178.550 ton.

Inflasi Amerika Serikat (AS) mulai mendingin. Setelah pada Juni melaju di tingkat 9,1% year-on-year (yoy) sekaligus menjadi tertinggi sejak 40 tahun, pada Juli inflasi AS turun menjadi 8,5% yoy. Angka tersebut pun di bawah ekspektasi 8,7% yoy.

Turunnya inflasi membuat pasar berekspektasi bahwa bank sentral AS, The Federal Reserves/The Fed, kemungkinan akan mereda kenaikan suku bunga yang agresif. Hal ini meninggalkan ruang untuk lebih banyak pertumbuhan dan permintaan logam.

Mata uang dolar AS yang lemah juga mendukung penguatan harga tembaga. Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama) tercatat 105,387. Angka tersebut lebih rendah dari puncak pada 14 Juli 2022 di 108,544.

Hal ini menjadi sentimen positif bagi tembaga yang dibanderol dengan greenback sebab lebih murah bagi mata uang lainnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Semester II, Harga Tembaga Anjlok 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular