
Emiten Grup Bakrie Tercuan, Giliran AMMS Ambles Nih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan sesi I Jumat (12/8/2022). Pelemahan ini mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS) yang juga cukup berfluktuasi pada perdagangan Kamis kemarin.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 259 saham naik, 214 saham merosot dan 202 saham stagnan. Sementara, nilai transaksi tercatat Rp 6,92 triliun dengan volume perdagangan mencapai 20,23 miliar saham.
Kinerja IHSG di bulan Agustus patut diacungi jempol. Dari 9 hari perdagangan efektif (hingga per kemarin), IHSG selalu finish di zona hijau dan hanya sekali mengalami pelemahan, dan koreksinya pun cenderung tipis.
Penguatan yang terus menerus terjadi juga membuka peluang adanya aksi profit taking yang bisa membuat IHSG balik arah.
Di tengah melemahnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.
Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang iniJumat (12/8/2022).
1. PT Darma Henwa Tbk (DEWA), naik +11,11%, ke Rp 80/unit
2. PT Ascet Indonusa Tbk (ACST), naik +10,34%, ke Rp 192/unit
3. PT Modernland Realty Ltd. Tbk (MDLN), naik +10,09%, ke Rp 120/unit
4. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), naik +9,26%, ke Rp 59/unit
5. PT PP Properti Tbk (PPRO), naik +8%, ke Rp 54/unit
Saham Darma Henwa Tbk (DEWA) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 95,84 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1,23 miliar unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham DEWA bergerak di rentang Rp 71-81/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham DEWA mencapai Rp 1,75 triliun.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 1 Agustus hingga Kamis (11/8/2022) saham DEWA tercatat 5 kali menghijau, dengan 2 kali merah, dan 2 kali stagnan. Dengan ini DEWA telah mencatatkan kenaikan mencapai 33,33% dalam sepakan, dan melesat 45,45% sebulan.
Kabar terbaru menyebutkan DEWA telah mempublikasikan laporan bulanan registrasi pemegang efek pada 9 agustus lalu di mana tiada perubahan yang berarti. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mencatat kenaikan pendapatan. Namun, kenaikan ini tak mampu mengerek laba perusahaan.
Alih-alih untung meningkat, DEWA justru mencatat kerugian bersih US$ 672.972 per kuartal pertama tahun ini. Padahal, DEWA masih mencatat laba bersih US$ 1,59 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
DEWA juga sejatinya mencatat keuntungan selisih kurs US$ 1,64 juta dari sebelumnya rugi US$ 1,66 juta. Namun, torehan ini tak mampu mengkompensasi kenaikan beban lainnya.
Salah satunya, beban keuangan yang naik menjadi US$ 5,31 juta dari sebelumnya US$ 3,26 juta. Beban pajak bahkan lompat menjadi US$ 1,29 juta dari sebelumnya US$ 250.627.
Kenaikan beban-beban itu yang menekan laba DEWA hingga mencatat kerugian bersih per saham US$ 0,03 per saham. Pada kuartal pertama tahun lalu, DEWA mencatat laba bersih per saham US$ 0,07.
Sebagai informasi, PT. Darma Henwa Tbk (DEWA), sebelumnya bernama PT HWE Indonesia bergerak di bidang jasa kontraktor penambangan umum. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996.