Harga Minyak Melonjak, Naik Sampai 2%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 August 2022 07:19
Warga mengisi bensin di Kawasan SPBU Kuningan Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 28/Juni/2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga berencana mengatur pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite dan juga BBM Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Warga mengisi bensin di Kawasan SPBU Kuningan Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 28/Juni/2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga berencana mengatur pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite dan juga BBM Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia melesat pada perdagangan pagi hari ini. Laporan terbaru dari International Energy Agency (IEA) jadi 'obat kuat' buat harga minyak.

Pada Jumat (12/8/2022) pukul 06:25 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 99,11/barel. Naik 1,76% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 93,83/barel. Melonjak 2,07%.

Laporan Oil Market Report edisi Agustus 2022 yang dirilis oleh IEA menjadi sentimen positif buat harga si emas hitam. Dalam laporan tersebut, IEA menaikkan proyeksi permintaan minyak dunia.

Untuk 2022, IEA memperkirakan permintaan minyak naik 2,1 juta barel/hari. Dengan begitu, permintaan minyak dunia pada tahun ini menjadi 99,7 juta barel/hari dan tahun depan 101,8 juta barel/hari.

Pasokan minyak, sebut laporan IEA, sebenarnya melimpah dan menyentuh 100,5 juta barel/hari, tertinggi sejak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Namun permintaan pun meningkat karena tahun ini harga gas alam meroket akibat keterbatasan pasokan.

"Harga gas dan biaya listrik naik ke level tertinggi, menyebabkan terjadinya peralihan dari gas ke minyak di sejumlah negara. Dengan beberapa negara mengalami gelombang panas, kebutuhan listrik meningkat, demikian pula minyak. Data memberi konfirmasi peningkatan produksi listrik bertenaga minyak di Eropa dan Timur Tengah," papar laporan IEA.

Prospek peningkatan permintaan tersebut membuat minyak kembali 'seksi'. Perburuan terhadap kontrak minyak membuat harga komoditas ini melejit.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular