
Cek! Saham Tercuan dan Terboncos Kemarin, Ada Punya Kamu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cerah bergairah pada perdagangan Kamis (11/8/2022) kemarin, mengekor bursa saham global yang juga kompak menguat.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melesat 1,05% ke posisi 7.160,39. IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan dan sempat mencapai posisi tertinggi di 7.181,1.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 15 triliun dengan melibatkan 30 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,5 juta kali. Sebanyak 323 saham naik, 193 saham turun, dan 177 saham lainnya stagnan.
Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 657,62 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 587,01 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 70,61 miliar di pasar tunai dan negosiasi.
Saat IHSG cerah bergairah, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Kamis kemarin.
![]() |
Saham emiten properti pengembang gedung Intiland Tower yakni PT Intiland Development Tbk (DILD) memimpin top gainers pada perdagangan Kamis kemarin. Saham DILD ditutup meroket 30,87% ke posisi harga Rp 195/saham.
Nilai transaksi saham DILD pada perdagangan Kamis kemarin mencapai Rp 23,37 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 133,48 juta lembar saham. Sayangnya, investor asing melepas saham DILD sebesar Rp 208,01 juta di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 1 Agustus hingga kemarin, saham DILD tercatat mengalami penguatan sebanyak 3 kali, terkoreksi sekali, dan sisanya yakni 5 kali stagnan.
Dalam sepekan terakhir, saham DILD melonjak 31,76%. sedangkan sebulan terakhir, DILD terpantau melompat 32,65%.
Informasi terakhir yakni terkait perseroan yang membentuk perusahaan usaha patungan atau Joint Venture dengan Mitbana Urban Development Fund III Pte Ltd (MUDF III).
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin lalu, perusahaan patungan tersebut dilakukan melalui entitas anak Intiland yaitu, PT Sinar Puspa Persada (SPP) dengan entitas anak Mitbana Urban Development Fund I Pte Ltd (Mitbana Fund).
Mitbana Fund sendiri merupakan entitas investasi yang didirikan oleh Mitsubishi Corporation (MC) and Surbana Jurong Capital (Holdings) Pte Ltd (SJ Capital).
"SPP bersama MUDF III telah membentuk suatu perusahaan usaha patungan (Joint Venture) yang bernama PT Inti Mitbana Development (IMD)," tulis manajemen Intiland, dikutip Senin lalu.
Adapun struktur kepemilikannya, MUDF III sebanyak 70% saham, sementara SPP sebanyak 30% saham. Melalui kerja sama ini IMD akan mengalokasikan dana investasi senilai Rp 1,1 triliun untuk pengembangan baru kawasan di Talaga Bestari, Tangerang.
"Dengan dibentuknya usaha patungan ini maka akan memberikan dampak positif bagi pengembangan perseroan," ungkap manajemen.
Selain saham DILD, terdapat pula saham emiten alat kesehatan yang baru melantai di bursa pada Rabu lalu yakni PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS), di mana harga sahamnya melonjak 10,71% ke posisi Rp 186/saham.
Nilai transaksi saham MEDS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 62,88 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 317,72 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham MEDS sebesar Rp 26,1 juta di pasar reguler.
Kemarin merupakan perdagangan hari kedua bagi emiten produsen alat kesehatan EVO Plusmed ini, di mana saham MEDS resmi melantai di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan tercatat ke-42 pada tahun ini.
MEDS bergerak pada sektor Healthcare dengan sub sektor Healthcare Equipment & Providers. Adapun Industri MEDS adalah Healthcare Equipment & Suppliesdengan sub industri Healthcare Supplies & Distributions.
Tercatatnya Perseroan di bursa merupakan langkah awal dari pengembangan bisnis untuk dapat memajukan industri alat kesehatan di Indonesia.
Harga penawaran MEDS adalah senilai Rp 125 per lembar saham dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1.562.500.000 lembar saham, sehingga kapitalisasi pasarnya adalah senilai Rp 195.312.500.000.
Dalam Penawaran Umum Perdana ini, Perseroan menawarkan 312,5 juta saham baru atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Dengan demikian, total dana yang dihimpun adalah sebesar Rp 39,06 miliar.
MEDS berkomitmen untuk menjaga kepercayaan yang diberikan pada investor dengan menjalankan standar good corporate governance (GCG) yang baik dengan tetap meningkatkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham atau investor Perseroan.
Dana IPO akan digunakan untuk melakukan renovasi gudang milik Perseroan menjadi pabrik yang dapat beroperasi, pembelian mesin masker Duckbill, dan masker medis KN95, masker medis KF94 dan masker medis N95 serta bahan baku produksi.
Setelah IPO, Perseroan mampu memproduksi varian masker yang lebih luas. Emiten yang berasal dari Kota Cimahi, Jawa Barat ini yakin tren penggunaan masker akan tetap berlanjut meskipun pandemi sudah relatif terkendali.