Top Gainers-Losers

Cek! Saham Tercuan dan Terboncos Kemarin, Ada Punya Kamu?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
12 August 2022 06:50
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Saat IHSG cerah bergairah, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten furniture online yakni PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV) memimpin top losers pada perdagangan kemarin.

Saham OLIV ditutup ambles 8,86% ke posisi harga Rp 72/saham. Dengan ini, maka saham OLIV pun menyentuh batas auto rejection bawahnya (ARB) kemarin.

Nilai transaksi saham OLIV pada perdagangan kemarin mencapai Rp 2,87 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan mencapai 39,47 juta lembar saham.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 1 Agustus hingga kemarin, saham OLIV tercatat hanya 1 kali menguat, 6 kali terkoreksi, dan 2 kali stagnan.

Dalam sepekan terakhir, saham OLIV ambles 20,88%. sedangkan sebulan terakhir, OLIV terpantau ambrol 28,71%.

Belum diketahui terkait penurunan saham OLIV. Emiten yang bergerak di bidang perdagangan furnitur ini sejatinya belum lama melakukan aksi korporasi berupa penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).

OLIV resmi melantai di bursa saham domestik pada 17 Mei 2022 dengan melepas 400 juta saham di harga Rp 100/unit. Namun sayang, dalam kurun waktu dua bulan, harga saham OLIV malah 'nyender' dan tak jauh bergerak di kisaran harga IPO.

Oscar Living menawarkan 400 juta lembar saham atau sekitar 21,10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga Rp 100 per lembar sahamnya. Dengan itu, dana yang terhimpun dari masyarakat melalui Penawaran Umum ini adalah senilai Rp 40 miliar.

Selain itu, terdapat pula saham emiten kelapa sawit yang dimiliki oleh pengusaha Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam yakni PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), yang harga sahamnya ambrol 6,93% ke posisi Rp 470/saham.

Nilai transaksi saham JARR pada perdagangan kemarin mencapai Rp 53,11 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan mencapai 109,35 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham JARR sebesar Rp 103,32 juta lembar saham.

Setelah terkena auto rejection atas (ARA) berjilid-jilid, saham PT Johnlin Agro Raya Tbk (JARR) akhirnya ambles dan terkena auto rejection bawah (ARB).

Saham JARR baru saja menggelar aksi korporasi berupa Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dan resmi listing pada pekan lalu tepatnya 4 Agustus 2022.

Saat IPO, saham JARR dihargai Rp 300/unit. Sebanyak 1,2 miliar saham baru dilepas sehingga total pendanaan yang diperoleh mencapai Rp 366,8 miliar.

Namun dalam 5 hari perdagangan pertama di pasar sekunder, harga saham JARR terpantau 3 kali ARA dan 3 kali ARB.

Setelah mengalami 3 kali ARB, nilai kapitalisasi pasar JARR tetap naik 57%. Saat IPO, valuasi JARR berada di Rp 2,4 triliun. Sampai dengan kemarin nilai kapitalisasi pasar JARR tercatat sebesar Rp 3,76 triliun.

Artinya masih ada kenaikan sebesar Rp 1,36 triliun dari valuasi awal saat listing di bursa nasional. Sebelum IPO, pemegang saham JARR adalah PT Eshan Agro Sentosa 99,91% dan PT Sinar Bintang Mulia 0,09%.

Setelah IPO, persentase kepemilikan PT Eshan Agro Sentosa dan PT Sinar Bintang Mulia mengalami dilusi sehingga masing-masing menjadi 84,64% dan 0,08%, dengan jumlah saham masing-masing 6,77 miliar dan 6 juta lembar.

Asal tahu saja, PT Eshan Agro Sentosa sendiri adalah subholding dari PT Jhonlin Group yang berkantor pusat di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Jhonlin Group merupakan milik pengusaha Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular