BI 7DRR Tetap Ga Ngaruh, Asing Borong 10 Saham di Bursa RI

Market - Feri Sandria, CNBC Indonesia
11 August 2022 09:49
Karyawan melintas di depan layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat ogah-ogahan di bursa domestik, investor asing kembali baru-baru mulai kembali ramai memburu saham emiten Tanah Air. Hal ini khususnya terjadi pasca pengumuman ekonomi RI yang mengalami ekspansi pada kuartal dua tahun ini.

Investor asing diketahui mencatatkan aksi beli (net buy) Rp 6,91 triliun di pasar reguler dalam sebulan terakhir, akan tetapi di pasar negosiasi malah terjadi net sell Rp 4,82 triliun. Meski demikian di seluruh pasar, asing masih mencatatkan net buy Rp 2,09 triliun.

Aksi beli ini tidak luput dari dorongan kondisi ekonomi RI yang tampaknya dinilai oleh investor asing masih dalam kondisi prima. PDB RI diumumkan tumbuh 5,44% secara tahunan (yoy) pada kuartal kedua tahun ini yang diumumkan nyaris sepekan lalu atau pada tanggal 5 Agustus.

Pengumuman positif kondisi ekonomi RI sejalan dengan geliat investor asing di pasar modal. Dalam sepekan terakhir, asing mencatatkan beli bersih Rp 4,28 triliun di seluruh pasar.

Asing memang tercatat mengucurkan dananya secara deras ke pasar modal RI sejak awal tahun. Akan tetapi pada beberapa waktu silam, aksi beli jor-joran tersebut mulai melambat, terlihat dari fakta dalam tiga bulan terakhir asing malam mencatatkan aksi jual bersih (net sell) lebih dari Rp 10 triliun di seluruh pasar. Hal tersebut sebagian besar disebabkan oleh pengetatan kebijakan moneter di banyak ekonomi utama, termasuk yang dilakukan The Fed di AS.

Tetapi meski dihantam isu negatif dari The Fed investor asing masih mencatatkan net buy Rp 59 triliun di seluruh pasar sejak awal tahun 2022.

Selain itu investor asing juga merespons positif kebijakan Bank Indonesia (BI) yang tidak menaikkan suku bunga acuan dari level terendah sepanjang masa, dan telah ditahan 18 bulan di angka 3,50%. Meskipun sempat ada kekhawatiran, kebijakan BI tersebut akan membuat dana asing keluar dari pasar saham Indonesia.

Adapun saham-saham yang rajin dikoleksi umumnya merupakan saham blue chip konstituen indeks prestisius LQ45. Emiten-emiten tersebut tersebar di sejumlah sektor mulai dari perbankan, pertambangan, telekomunikasi hingga konsumer.

Berikut adalah 10 emiten yang sahamnya paling banyak diborong asing dalam sebulan terakhir.

  • Bank Central Asia (BBCA) net buy asing Rp 3,1 triliun
  • Telkom Indonesia (TLKM) net buy asing Rp 2,8 triliun
  • Bank Mandiri (BMRI) net buy asing Rp 1,1 triliun
  • United Tractors (UNTR) net buy asing Rp 695 miliar
  • Adaro Energy Indonesia (ADRO) net buy asing Rp 518,9 miliar
  • Astra Internasional (ASII) net buy asing Rp 478,9 miliar
  • Unilever Indonesia (UNVR) net buy asing Rp 415,3 miliar
  • Bukit Asam (PTBA) net buy asing Rp 397,8 miliar
  • Sarana Menara Nusantara (TOWR) net buy asing Rp 381,7 miliar
  • Sumber Alfaria Trijaya (AMTR) net buy asing Rp 334,1 miliar

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

The Fed Kerek Suku Bunga, Asing Masih Borong Saham RI Gak Ya?


(fsd/fsd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading