Kabar Pasar: Heboh Mie Instan Naik Hingga Direksi Baru ITDC
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,23% di 7.086,24 pada perdagangan Rabu (10/8/2022).
Indeks konsisten bergerak di zona merah sejak perdagangan dibuka. IHSG sempat menyentuh posisi terendahnya di 7.021,67 kemarin.
Koreksi yang terjadi pada IHSG kemarin terbilang wajar mengingat indeks sudah menguat dan selalu bertahan di atas level psikologis 7.000 selama 7 hari beruntun sejak pekan lalu.
Simak kabar pasar sebelum memulai perdagangan Kamis (11/8/2022):
1. Simak Jadwal Stock Split Ekadharma (EKAD) dengan Rasio 1:5
PT Ekadharma International Tbk (EKAD) bakal segera mengeksekusi rencana pemecahan nilai nominal saham alias stock split.
Stock split telah disetujui berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan yang diadakan pada tanggal 22 Juli 2022.
RUPSLB tersebut telah menyetujui dilakukannya pemecahan nilai nominal saham ("Stock Split") Perseroan, dengan rasio 1:5 (satu banding lima), dari semula sebesar Rp 50 per saham menjadi sebesar Rp 10 per saham.
Simak jadwal stock split saham EKAD:
Permohonan Pencatatan: 03 Agustus 2022
Pengumuman jadwal pelaksanaan stock split di Bursa: 10 Agustus 2022
Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 19 Agustus 2022
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 22 Agustus 2022
Peniadaan perdagangan saham di Pasar Tunai selama 2 (dua) hari Bursa: 22-23 Agustus 2022
Akhir penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal lama di Pasar Reguler dan Negosiasi: 23 Agustus 2022
Tanggal penentuan Pemegang Rekening yang berhak atas hasil stock split (Recording Date): 23 Agustus 2022
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Tunai: 24 Agustus 2022.
2. Tiga Sektor Ini Menopang IHSG, Teknologi Salah Satunya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pendongkrak kinerja pasar saham didorong setidaknya oleh tiga sektor. Ketiganya adalah, logistik, transportasi, dan energi.
Ketiga sektor tersebut mampu mencetak kinerja keuangan moncer. Pertumbuhan rata-rata laba bahkan melesat.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi merinci, pertumbuhan rata-rata laba di sektor teknologi mencapai 7.904,59%, diikuti emiten yang bergerak di bidang transportasi dan logistik sebesar 1.238,84% dan kemudian emiten yang bergerak di bidang energi sebesar 397,59%.
Inarno menyebut, kinerja emiten berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2022, tercatat tumbuh positif. Dari 722 emiten yang telah menyampaikan laporan kuartal I 2022, terdapat peningkatan total laba emiten secara tahunan sebesar 110,01% menjadi sebesar Rp167,52 triliun. "Kinerja emiten tersebut sudah lebih baik dibandingkan performa emiten sebelum terjadinya pandemi tahun 2019," tuturnya.
Aktivitas penghimpunan dana di sepanjang tahun 2022 juga meningkat. OJK mencatat hingga tanggal 8 Agustus 2022 kemarin, terdapat 149 penawaran umum dengan total emisi sebesar Rp 151,18 triliun, 48 diantaranya adalah emiten baru.
Inarno menambahkan, Mekipun kinerja pasar modal secara umum tumbuh positif, namun kinerja Reksa Dana masih mengalami sedikit penurunan. Sampai dengan 5 Agustus 2022, total NAB Reksa Dana menurun sebesar 5,05% dari Rp 578,44 triliun per 30 Desember 2021 menjadi Rp 549,23 triliun.
Sementara nilai total Asset Under Management Industri Pengelolaan Investasi (termasuk KIK EBA-SP dan dana Tapera) juga menurun sebesar 0,98% dari sebelumnya sebesar Rp 850,75 triliun per 30 Desember 2021 menjadi Rp 842,41 triliun.
3. Bappebti: 383 Aset Kripto Bisa Diperdagangkan di Pasar Fisik
Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menerbitkan Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Perba) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto.
Peraturan ini sekaligus mencabut Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020.
Plt. Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan terbitnya Perba ini untuk mengakomodir kebutuhan para calon pedagang aset kripto, termasuk industri aset kripto di Indonesia.
"Hal ini sesuai dengan pertumbuhan data jumlah pelanggan dan volume transaksi aset kripto yang terus meningkat, serta jenis aset kripto yang terus bertambah," jelas Didid dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (10/8/2022).
Dalam Perba tersebut ditetapkan sebanyak 383 jenis aset kripto yang dapat diperdagangkan di pasar fisik aset kripto. Sedangkan, untuk jenis aset kripto di luar daftar tersebut, wajib dilakukan delisting oleh calon pedagang fisik aset kripto dengan diikuti langkah penyelesaian bagi setiap pelanggan aset kripto.
Sebelumnya, sesuai Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020, jenis aset kripto yang diperdagangkan berjumlah 229 jenis. Namun, karena adanya usulan dari pelaku pasar dan berdasarkan evaluasi Bappebti, serta meningkatnya pertumbuhan transaksi aset kripto, maka daftar aset kripto yang diperdagangkan diusulkan untuk disesuaikan.
4. Elon Musk Borong Nikel Rp 75 T Dari RI, Siapa Untung?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Panjaitan dalam wawancara dengan CNBC Indonesia menegaskan bahwa Indonesia telah mengamankan dan menempatkan diri di peta sebagai pemain global utama untuk nikel. Meski demikian, perjanjian pembelian nikel Tesla tersebut dilakukan oleh perusahaan Elon Musk lewat pabrikan baterai China yang beroperasi di Indonesia.
Pasca kunjungan ke Indonesia pada 22 Mei, Tesla akhirnya memberikan lampu hijau untuk mengamankan pasokan nikel Indonesia dan telah menandatangani kontrak dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co dan CNGR Advanced Material Co untuk pasokan langsung baterai lithium-ion dari Morowali Industrial Park.
Zhejiang Huayou Cobalt sendiri merupakan produsen kobalt utama dunia dan di Indonesia diketahui memiliki pabrik HPAL Huayue Nickel Cobalt (HNC) yang suplainya disediakan oleh PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM). Sementara SCM sendiri mayoritas sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh PT Hamparan Logistik Nusantara, perusahaan yang baru-baru ini 55,67% sahamnya diakuisisi oleh Merdeka Copper Gold (MDKA) dengan nilai total Rp 5,4 triliun.
Meski tidak membeli langsung dari perusahaan Indonesia, kontrak Zhejiang sendiri cukup besar atau senilai US$ 5 miliar setara dengan Rp 75 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$). Luhut menyebut smelter nikel beroperasi di Morowali dan bekerja sama dengan belasan industri di sana.
Sementara itu, produsen ternary precursor asal China CNGR diketahui bekerja sama dengan Aneka Tambang (ANTAM) untuk pembangunan dan pengembangan proyek Kawasan Industri bersama.
5. Juragan Beras Sukarto Bujung Borong Saham Krim Popok Bayi
Pebisnis sekaligus investor value investing yakni Sukarto Bujung diketahui memiliki saham emiten perdagangan umum produk bayi komersial yakni PT Multi Indocitra Tbk (MICE). Ia terpantau beberapa kali mengakumulasi saham emiten yang juga menjual krim popok bayi Pigeon tersebut.
Transaksi terakhir berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) ia lakukan 8 Agustus kemarin. Di tanggal ini, kepemilikannya sebesar 64,19 juta atau setara 10,79% saham MICE. Sehari sebelumnya, jumlah kepemilikan Sukarto Bujung atas MICE sebanyak 64,13 juta atau setara 10,69%.
Awal Agustus, Sukarto juga sempat memborong saham MICE. Per tanggal 3 Agustus kemarin, kepemilikan Sukarto Bujung atas MICE sebesar 63,81 juta atau setara10,64%. Porsi ini naik dibanding sehari sebelumnya yang masih sekitar 63%.
Saham MICE merupakan emiten yang bergerak dalam bidang industri dan perdagangan umum atas barang-barang konsumsi perlengkapan bayi bermerek Pigeon, produk perawatan kesehatan kosmetika dengan merek AIBU dan Astalift, lampu hemat energi dengan jenis CFL (Compact Fluorescent Lamp) dan lampu LED (Lighting Emitting Diode) bermerek HORI.
PT Buana Graha Utama menjadi pemegang saham pengendali MICE, di mana kepemilikannya mencapai 272.238.218 lembar saham atau 45,37% dari total saham MICE.
6. Bos BEI Sebut Pasar Modal RI Tahan Gempuran Covid-19
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini tepat berusia ke-45 tahun. Direktur Utama BEI Iman Rachman mengungkapkan, pasar modal Indonesia mampu bertahan dan mencatat kinerja baik di tengah tantangan global dan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
"Sepanjang tahun berjalan di tengah Covid-19 tapi kita berbangga di tahun-tahun penuh tantangan terus mencatat kinerja positif," ujarnya dalam acara HUT BEI ke-45 secara virtual, Rabu (10/8/2022).
Iman menyebut, hingga 8 Agustus 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 7,68% pada level 7.086,849 dibandingkan dengan akhir tahun 2021.
Aktivitas perdagangan di Bursa terlihat cukup baik yang tercermin dari rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) hingga awal Agustus telah mencapai Rp 15,4 triliun, dan rata-rata volume transaksi per hari telah mencapai 23,4 miliar saham.
Selain itu, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai 1,3 juta kali atau meningkat sebesar lebih dari 6,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Iman melanjutkan, jika dilihat dari performa sisi suplai sampai dengan akhir Juni 2022, BEI mencatatkan pertumbuhan jumlah Perusahaan Tercatat tertinggi dalam 5 tahun terakhir di antara bursa-bursa ASEAN lainnya. BEI mencatat, hingga saat ini jumlah emiten sudah lebih dari 800 perusahaan tercatat.
7. Medco Bagikan Dividen Interim US$ 25 Juta, Simak Jadwalnya!
Emiten energi terintegrasi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan membagikan dividen interim sebesar US$ 25 juta.
Berdasarkan keterbukaan informasi, dikutip Rabu (10/8/2022), keputusan dividen tersebut menindaklanjuti Keputusan Edaran Di Luar Rapat Dewan Komisaris dan Direksi PT Medco Energi Internasional Tbk ("Perseroan"), masing-masing pada tanggal 5 Agustus 2022 ("Keputusan Direksi dan Dewan Komisaris").
"Dengan ini diberitahukan kepada para pemegang saham Perseroan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi telah menyetujui dan memutuskan untuk membagikan dividen interim sejumlah US$ 25 juta sebelum berakhirnya tahun buku 2022 ("Dividen Interim")," ungkap manajemen.
Namun berdasarkan ketentuan Pasal 40 ayat (2) UUPT, saham yang dikuasai Perseroan karena pembelian kembali (saham treasuri) tidak berhak mendapat pembagian dividen.
Simak jadwal pembagian dividen interim Medco:
Persetujuan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: 5 Agustus 2022
Pengumuman jadwal dan tata cara pembagian Dividen Interim: 9 Agustus 2022
Tanggal DPS (Recording Date): 22 Agustus 2022
Cum Dividen Pasar Reguler dan Negosiasi: 18 Agustus 2022
Cum Dividen Pasar Tunai: 22 Agustus 2022
Ex Dividen Pasar Reguler dan Negosiasi: 19 Agustus 2022
Ex Dividen Pasar Tunai: 23 Agustus 2022
Pengumuman Nilai Tukar Dolar AS ke Rupiah: 22 Agustus 2022
Pembagian Dividen Interim: 8 September 2022
(vap/vap)