Nasib Saham Haji Isam: 3 Kali ARA, Lalu Dibanting 2 Kali ARB
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah terkena Auto Reject Atas (ARA) berjilid-jilid, saham PT Johnlin Agro Raya Tbk (JARR) akhirnya ambles dan terkena Auto Reject Bawah (ARB).
Saham JARR baru saja menggelar aksi korporasi berupa Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dan resmi listing pada pekan lalu tepatnya 4 Agustus 2022.
Saat IPO, saham JARR dihargai Rp 300/unit. Sebanyak 1,2 miliar saham baru dilepas sehingga total pendanaan yang diperoleh mencapai Rp 366,8 miliar.
Namun dalam 5 hari perdagangan pertama di pasar sekunder, harga saham JARR terpantau 3x ARA dan 2x ARB.
Harga saham JARR anjlok 6,48% dan ditutup di Rp 505/unit kemarin (10/8/2022). Sehari sebelumnya harga saham JARR terkoreksi 6,9% dan ditutup di Rp 540/unit.
Setelah mengalami 2x ARB, nilai kapitalisasi pasar JARR tetap naik 68%. Saat IPO, valuasi JARR berada di Rp 2,4 triliun. Sampai dengan kemarin nilai kapitalisasi pasar JARR tercatat sebesar Rp 4 triliun.
Artinya masih ada kenaikan sebesar Rp 1,6 triliun dari valuasi awal saat listing di bursa nasional. Sebelum IPO, pemegang saham JARR adalah PT Eshan Agro Sentosa 99,91% dan PT Sinar Bintang Mulia 0,09%.
Setelah IPO, persentase kepemilikan PT Eshan Agro Sentosa dan PT Sinar Bintang Mulia mengalami dilusi sehingga masing-masing menjadi 84,64% dan 0,08%, dengan jumlah saham masing-masing 6,77 miliar dan 6 juta lembar.
Asal tahu saja, PT Eshan Agro Sentosa sendiri adalah subholding dari PT Jhonlin Group yang berkantor pusat di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Jhonlin Group merupakan milik pengusaha Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam.
Dengan begitu, meski sudah mengalami ARB 2x, kekayaan sang pemilik alias Haji Isam masih tercatat naik sekitar Rp 1,4 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)