
Mau Beli Saham 'Sultan'? Begini Caranya dengan Harga Murah

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menerbitkan peraturan bursa terkait produk waran terstruktur pada 11 April 2022. Tujuannya untuk meningkatkan minat investor pasar modal yang akan berdampak pada peningkatan transaksi.
Adapun peraturan yang diluncurkan oleh BEI antara lain adalah peraturan nomor I-P tentang pencatatan waran terstruktur di bursa, peraturan II-P tentang perdagangan waran terstruktur di bursa, dan peraturan III-P tentang Liquidity Provider Waran Terstruktur di Bursa.
"Dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia yang pada akhirnya dapat mendukung peningkatan nilai transaksi, jumlah investor, serta peningkatan daya tahan industri pasar modal terhadap fluktuasi pasar global dan domestik di masa depan," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (10/8/2022).
Menurutnya, waran terstruktur di bursa regional memiliki kontribusi 10% hingga 20% dari jumlah trading. Sehingga nantinya pendalaman pasar modal akan ditingkatkan terhadap produk baru yang dapat diinvestasikan.
Iman mengungkapkan, terkait dengan penerbitan produk baru ini, sudah ada beberapa perusahaan sekuritas sudah mengajukan perizinan berkaitan dengan persyaratan dari OJK untuk memperoleh tanggal efektif.
Peluncuran pertama akan dilakukan pada 25 September 2022 mendatang.
"Akan ada satu sekuritas yang akan launch, dan akan diikuti dengan yang lain," ucapnya.
Iman menekankan, produk ini bisa menjadi terobosan di pasar saham. Keunikannya, investor dapat membeli saham yang harganya saat ini sudah tinggi seperti saham yang masuk jajaran LQ45 dapat membeli melalui waran.
"Kalau saham underlying saat ini yaitu saham misalnya, yang bluechip atau LQ45 secara nominal sudah tinggi. Kalau dikalikan dengan 100 lot, investor harus menyiapkan uang di atas Rp 1 juta per 1 lot. Dengan waran ini, investor membeli warannya saja, sehingga di-slice. Sehingga hanya dengan Rp 300.000 atau Rp 500.000 sudah bisa membeli waran yang ujungnya ada underlying yang bagus," jelasnya.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beli Saham Sultan Saat Krisis? Bisa Dong! Begini Nih Caranya