
Kena Profit Taking, IHSG Terlempar dari Zona 7.100

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,23% di 7.086,24 pada perdagangan Rabu (10/8/2022). Indeks konsisten bergerak di zona merah sejak perdagangan dibuka. IHSG sempat menyentuh posisi terendahnya di 7.021,67 hari ini.
Koreksi yang terjadi pada IHSG hari ini terbilang wajar mengingat indeks sudah menguat dan selalu bertahan di atas level psikologis 7.000 selama 7 hari beruntun sejak pekan lalu.
Inflow dana asing juga kembali masuk ke pasar saham RI. Investor asing mencatatkan net buy di pasar reguler sebesar Rp 1,19 triliun kemarin.
Rilis data ekonomi berupa penjualan ritel yang impresif turut menjadi katalis positif untuk IHSG. Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel bulan Juni meningkat 4,1% year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sebelumnya di 2,9% yoy.
Penjualan ritel Indonesia untuk bulan Juli 2022 diperkirakan masih tumbuh positif dengan laju 8,7% yoy. Namun, dengan penguatan IHSG yang sudah terjadi dalam 7 hari secara beruntun sebenarnya memberikan peluang terjadinya profit taking yang dapat membuat IHSG terkoreksi.
Lagipula semalam indeks saham Wall Street juga ditutup terkoreksi. Indeks Dow Jones melemah 0,18%; indeks S&P 500 turun 0,42% dan indeks Nasdaq melemah 1,19%.
Kini, investor mengamati dengan cermat mengenai bagaimana perjuangan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) melawan inflasi melalui ekonomi.
Ed Moya menambahkan bahwa inflasi memiliki dampak yang jauh lebih keras pada perusahaan Amerika dan menyebabkan pasar akan sulit untuk membeli ekuitas.
Hari ini, investor akan disibukkan dengan rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) per Juli 2022. Inflasi diperkirakan akan sedikit menurun karena penurunan harga minyak mentah dunia dan akan memberikan sinyal mengenai langkah selanjutnya dari The Fed.
(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000