Sudah Rawan Pake Banget, Waspada IHSG Kena Koreksi
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menguat dalam perdagangan 7 hari beruntun.
IHSG menguat 0,23% dan ditutup di 7.102,88 pada perdagangan kemarin (9/8/2022). IHSG konsisten berada di atas level psikologis 7.000 sejak pekan lalu.
Inflow dana asing juga lanjut masuk ke pasar saham RI. Investor asing mencatatkan net buy di pasar reguler sebesar Rp 1,19 triliun kemarin.
Rilis data ekonomi berupa penjualan ritel yang impresif turut menjadi katalis positif untuk IHSG.
Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel bulan Juni meningkat 4,1% year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sebelumnya di 2,9% yoy.
Penjualan ritel Indonesia untuk bulan Juli 2022 diperkirakan masih tumbuh positif dengan laju 8,7% yoy.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Apabila mengacu pada pergerakan IHSG akhir pekan lalu, indeks masih melanjutkan tren penguatan dengan batas atas BB terdekat di 7.189.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Posisi RSI IHSG kemarin ditutup naik ke 68,56 yang menunjukkan adanya penguatan momentum beli, sejalan dengan adanya inflow dari asing. Posisi RSI sudah semakin dekat level jenuh belinya.
Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tetap berada di atas garis EMA 26 dan bar histogram masih menguat di zona positif.
Sebenarnya peluang penguatan IHSG masih terbuka. Namun peluang apresiasi cenderung terbatas, apalagi IHSG sudah menguat 7 hari beruntun sejak pekan lalu.
Waspadai terjadinya aksi profit taking yang membuat IHSG berbalik arah dan bisa melemah. Level resisten IHSG terdekat berada di 7.189 sedangkan support terdekat di 7.100.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)