Bos Sawit Senyum-Senyum, Harga CPO Melesat 3% Lebih!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
08 August 2022 10:35
FILE PHOTO: A worker unloads palm oil fruits from a lorry inside a palm oil factory in Salak Tinggi, outside Kuala Lumpur August 4, 2014.   REUTERS/Samsul Said/File Photo
Foto: Pekerja membongkar buah sawit dari sebuah truk di sebuah pabrik kelapa sawit di Salak Tinggi, di luar Kuala Lumpur 4 Agustus 2014. REUTERS / Samsul Said / File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melesat di sesi awal perdagangan pada Senin (8/8/2022), setelah harga CPO ambles 9,6% di sepanjang pekan lalu. Bagaimana tren ke depan?

Melansir Refinitiv, pukul 09:49 WIB, harga CPO diperdagangkan di posisi MYR 4.011/ton atau melesat 3,43%.

Secara teknis, analis komoditas Reuters, Wang Tao memperkirakan harga CPO akan menguji kembali titik support di MYR 3.717/ton, penembusan di bawahnya dapat membuka jalan menuju kisaran MYR 3.489-3.598/ton.

CPO 8 AgustusSumber: Refinitiv

Penguatan harga CPO pada pembukaan perdagangan hari ini, bersamaan dengan kenaikan pada harga minyak kedelai di Dalian.

Pukul 08:02 WIB, harga minyak kedelai di Dalian naik tajam 3,5%. Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Namun, pekan lalu, harga CPO ambles 9,6% dan menjadi penurunan pertama secara mingguan setelah berhasil membukukan kenaikan selama tiga pekan.

Terkoreksinya harga CPO pekan lalu turut dipicu oleh prediksi pada persediaan CPO Malaysia pada akhir Juli yang melonjak 8,3% ke 1,69 juta ton dan menjadi level tertinggi selama delapan bulan karena peningkatan produksi dan impor yang melonjak.

Menurut Direktur Pelindung Bestari Selangor Paramaligam Supramaniam bahwa meningkatnya produksi di tengah kekurangan tenaga kerja ikut meningkatkan kekhawatiran akan kualitas minyak sawit mentah yang diproses.

Analis berpendapat bahwa CPO Malaysia telah tersaingi oleh CPO Indonesia karena pemerintah Indonesia telah memangkas pungutan ekspor dan meningkatkan volume ekspor CPO, sehingga dinilai lebih menarik.

"Harga tunai yang lebih rendah, diskon kelapa sawit yang lebih besar ke minyak kacang saingan terdekatnya dan pengurangan pajak ekspor akan menawarkan peningkatan peluang ekspor kelapa sawit Indonesia, memicu persaingan ke Malaysia," kata Pendiri Palm Oil Analytics Singapura Sathia Varqa.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terimakasih RI! Harga CPO Dunia Jadi Lebih Murah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular