Top Gainers-Losers

Saham Newcomer Baba Rafi Paling Cuan, Siapa Paling Boncos?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
08 August 2022 07:25
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cerah bergairah pada perdagangan Jumat (5/8/2022) akhir pekan lalu.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,39% di level 7.084,66 pada perdagangan akhir pekan lalu.

Sedangkan sepanjang pekan lalu, IHSG terpantau melonjak nyaris 2% atau tepatnya 1,92% secara point-to-point (ptp).

Dalam pergerakan harian, sepanjang pekan lalu IHSG konsisten di jalur hijau. Bahkan, IHSG berhasil menyentuh kembali zona psikologisnya di 7.000. IHSG juga berada di atas zona psikologis tersebut.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) hingga mencapai Rp 1,46 triliun di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 1,3 triliun di pasar reguler dan sebesar Rp 160,34 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

BEI mencatat rata-rata nilai transaksi harian IHSG mencapai sekitaran Rp 14 triliun pada akhir pekan lalu, dengan melibatkan 24 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali.

Di tengah cerahnya IHSG pada pekan lalu, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Saham Top Gainers

Saham emiten UMKM Kebab Turki Baba Rafi yakni PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) memimpin top gainers pada akhir pekan lalu. Saham RAFI ditutup meroket 34,92% ke posisi harga Rp 170/saham.

Nilai transaksi saham RAFI pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai Rp 17,35 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 102,12 juta lembar saham. Sayangnya, investor asing melepas saham RAFI sebesar Rp 55,03 juta di pasar reguler.

Adapun kapitalisasi pasar saham RAFI di perdagangan perdananya sudah mencapai Rp 531,78 miliar.

PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) atau SKB Food, emiten UMKM Kebab Turki Baba Rafi pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu mencatatkan sahamnya di BEI.

SKB Food menjadi Perusahaan Tercatat ke-34 pada tahun 2022 dan secara keseluruhan menjadi Perusahaan Tercatat ke-800 di BEI.

Harga saham RAFI melonjak sejak pembukaan perdagangan dan berhasil menyentuh level auto rejection atas-nya (ARA).

SKB Food melepas sebanyak 948.090.000 lembar saham ke publik atau setara dengan 30,31% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum, dengan harga Rp 126 per lembar saham.

Adapun rencana penggunaan dana Perseroan nantinya adalah untuk mengakuisisi PT Lazizaa Rahmat Sentosa dan juga akan dimanfaatkan untuk pembelian bahan baku waralaba, bahan baku segar, sewa gudang, biaya gaji karyawan dan pemeliharaan.

Waralaba makanan dan minuman yang dimiliki dan dikuasai oleh Perseroan adalah Kebab Turki Babarafi, Container Kebab by Babarafi, Smokey Kebab, Sueger, Kebab Kitchen, Babarafi Café, Ayam Utuh, Jellyta, Raffi Express dan Ayam Pul. Perseroan mengembangkan bisnisnya bukan hanya di Indonesia, namun juga mancanegara.

Hingga saat ini, tercatat 969 mitra waralaba yang telah bergabung bersama Perseroan. Selain makanan timur tengah (kebab) Perseroan juga mengembangkan produk lain yaitu masakan yang berbahan baku ayam dan mengembangkan produk minuman dengan merek Sueger dan Jellyta.

Selain beberapa saham yang berhasil masuk ke jajaran top gainers, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Saham Top Losers

Saham emiten budidaya unggas (poultry) yakni PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top losers akhir pekan lalu.

Saham DEWI ditutup ambruk 6,96% ke posisi harga Rp 147/saham. Dengan ini, maka saham DEWI terkena batas auto rejection bawahnya (ARB) akhir pekan lalu.

Nilai transaksi saham DEWI pada perdagangan akhir pekan lalu mencapai Rp 5,23 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 34,67 juta lembar saham. Asing melepas saham DEWI sebesar Rp 38,04 juta di pasar reguler.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 25 Juli hingga Jumat pekan lalu, saham DEWI tercatat 6 kali menguat dan 4 kali merah. Dalam sepekan terakhir, saham DEWI masih menguat 0,68%.

DEWI juga merupakan pendatang baru di bursa saham. DEWI resmi melakukan pencatatan saham di BEI sekitar tiga minggu lalu, tepatnya pada 18 Juli lalu.

Dalam IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 700 juta saham atau setara 35% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Perseroan pun menargetkan akan meraup dana sebesar Rp 70 miliar.

Berdasarkan prospektus yang dirilis, perseroan akan menggunakan sebanyak Rp 7,48 miliar dana hasil IPO untuk pembelian tanah afiliasi. Kemudian, sebesar Rp 3,67 miliar digunakan untuk pembelian tanah non-afiliasi seluas 10.773 meter persegi.

Selanjutnya, sebesar Rp 6,50 miliar digunakan untuk pembangunan fasilitas RPA di atas tanah afiliasi, dan sebesar Rp 9,98 miliar akan digunakan untuk pembangunan fasilitas broiler commercial farm di atas tanah non-afiliasi.

Sementara, sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang akan digunakan untuk pembelian ayam day old chic (DOC) dan pembelian ayam karkas.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular