
Terbang 32.000% Pasca IPO, Bos AMTD Digital Terungkap

Jakarta, CNBC Indonesia - AMTD Digital merupakan perusahaan teknologi pengembang Metaverse fenomenal yang menjadi perhatian pelaku pasar baru-baru in.i Harga saham AMTD Digital meroket puluhan ribu persen hanya dalam kurun waktu kurang dari dua pekan.
Hingga artikel ini ditulis, harga saham AMTD Digital Inc memang anjlok 48,45% dan berada di US$ 567/unit. Namun, saking tingginya kenaikan sebelumnya, dengan penurunan signifikan tersebut, pemegang saham AMTD Digital Inc sejak IPO masih mendapatkan capital gain sebesar 7.269% atau naik hampir 73x.
Kenaikan signifikan ini tentunya membuat para pelaku pasar bertanya-tanya sebenarnya siapa pemegang saham atau orang-orang dibalik AMTD Digital Inc ini?
Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, pendiri perusahaan teknologi pengembang platform Metaverse ini adalah Calvin Choi Chi-kin yang merupakan mantan bankir investasi UBS.
Sebagai informasi, Calvin Choi diketahui memegang saham AMTD Group sebesar 32,5%. Sementara itu, AMTD Group memiliki sebuah perusahaan bank investasi bernama AMTD Idea Group dengan kepemilikan saham sebesar 50,6%.
Selanjutnya, AMTD Idea Group diketahui menguasai 88,7% saham AMTD Digital. Kini free float saham AMTD Digital yang dapat diperdagangkan sebesar 20,9 juta atau setara dengan 11,3% dari total saham outstanding.
Saat ini saham AMTD Digital Inc banyak dipegang oleh perusahaan investasi. Salah satu pemegang saham dengan porsi terbesar adalah adalah Controlfida (Suisse) SA yang merupakan perusahaan investasi asal Swiss.
Controlfida (Suisse) SA diketahui mengempit 3,24 juta saham AMTD Digital Inc atau setara dengan 15,49% dari total saham free float dan menjadi investor institusi dengan porsi kepemilikan terbesar.
Selain Controlfida (Suisse) SA, ada juga nama aset manager lain seperti Rothschild & Co Asset Management Europe SCS, Exane Asset Management hingga Mercer Global Investments Management yang memiliki porsi kepemilikan di atas 2%.
Asal tahu saja AMTD Digital baru saja menggelar aksi korporasi berupa IPO pada pertengahan bulan Juli lalu. Perusahaan teknologi yang berbasis di Hong Kong tersebut berhasil meraup pendanaan dari IPO sebesar US$ 124,8 juta dengan melepas 16 juta saham di harga US$ 7,8/unit dan listing di Bursa New York (NYSE).
Menariknya di hari pertama listing tepatnya pada 15 Juli 2022, harga saham AMTD Digital langsung naik 2x dan ditutup di US$ 16,21/unit. Kinerja impresif saham AMTD Digital tidak berhenti di situ saja. Baru dua minggu resmi diperdagangkan, harga saham AMTD Digital telah melesat 17.829% hingga artikel ini ditulis atau setara dengan US$ 1.399.
Harga saham AMTD Digital mencapai posisi penutupan tertingginya pada perdagangan Selasa (2/8/2022). Kala itu harga saham AMTD Digital ditutup di US$ 1.679/unit.
Artinya sejak IPO sampai mencapai harga penutupan tertinggi hanya butuh 13 hari perdagangan saja dan imbal hasilnya dari capital gain mencapai 21.426%.
Tercatat saat harga sahamnya mencapai posisi penutupan tertinggi pada Selasa (2/8/2022), nilai kapitalisasi pasar AMTD Digital mencapai US$ 310,7 miliar atau setara dengan Rp 4.660 triliun.
Dengan valuasi sebesar itu, market cap AMTD Digital bahkan setara dengan lebih dari 4x nilai kapitalisasi pasar saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menjadi perusahaan dengan market cap terbesar di Indonesia.
Tak hanya BBCA, bahkan di level tertinggi sepanjang masanya di harga US$ 2.555/unit atau kenaikan 32.756% dari harga IPO, kapitalisasi pasar AMTD menyentuh angka US$ 450 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan induk Facebook yakni META yang memiliki kapitalisasi pasar US$ 449 miliar.
Sebagai informasi, AMTD Digital memiliki empat segmen usaha yaitu konten dan marketing, jasa keuangan digital, investasi digital dan SpiderNet Ecosystem Solution yang merupakan platform Metaverse milik perusahaan yang baru diluncurkan pada Februari 2022 lalu.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?