Direksi BUMN, Catat! Erick Ingin Laba BUMN Tahun Ini Rp 144 T

Market - Romys Binekasri, CNBC Indonesia
03 August 2022 16:05
Menteri BUMN, Erick Thohir menyambut peserta rekrutmen bersama yang telah resmi menjadi keluarga besar BUMN dan mengaperesiasi perjuangan para peserta dalam melewati sejumlah ujian untuk bisa bergabung di BUMN di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (3/8/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Menteri BUMN, Erick Thohir menyambut peserta rekrutmen bersama yang telah resmi menjadi keluarga besar BUMN dan mengaperesiasi perjuangan para peserta dalam melewati sejumlah ujian untuk bisa bergabung di BUMN di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (3/8/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan laba konsolidasi BUMN tahun ini menjadi Rp 144 triliun. Jumlah tersebut naik dari capaian tahun lalu yang sebesar Rp 126 triliun.

"2022 ini para direksi saya targetin (laba konsolidasi) harus naik ke Rp 144 triliun," ujarnya di Tenis Indoor Senayan, Rabu (3/8/2022).

Erick menyebut, transformasi di tubuh perusahaan pelat merah menghasilkan capaian laba yang meningkat drastis pada tahun lalu, meski di tengah pandemi yang masih berlangsung.

Hal itu merupakan hasil kerja dari berbagai pihak, mulai dari direksi dan para karyawannya, hingga antar lembaga yang turut mengawal kinerja BUMN. 

"Alhamdulillah karena kami terus bertransformasi hasilnya sudah, laba BUMN yang dulu hanya Rp 13 triliun terima kasih kepada direksi, komisaris dan seluruh pegawai BUMN yang nanti juga kalian merupakan pegawai BUMN, keluarga besar BUMN, kita bisa meningkatkan labanya menjadi Rp 126 triliun (pada 2021)," jelasnya di depan ribuan karyawan perusahaan BUMN saat Inaugurasi Rekrutmen Bersama BUMN 2022, di Tenis Indoor Senayan, Rabu (3/8/2022). 

Erick melanjutkan, kontribusi BUMN kepada negara sangat besar. Selama Covid-19 kontribusi BUMN kepada keuangan negara berupa pajak, PNBP, hingga dividen pada tahun 2021 mencapai Rp 1.198 triliun.

"Naik sebesar Rp 68 triliun pada saat Covid. Artinya apa? Bisa. Jangan mengeluh gara-gara suasana," ucapnya.

Erick menambahkan, rasio utang BUMN pun terus berkurang. Saat ini modal BUMN lebih besar dibandingkan utang.

"Semua bilang BUMN banyak utang. Itu datanya. Kalau kita pengusaha biasanya pinjamannya 70%, modalnya 30%. BUMN lihat rasio utangnya turun dari 39% ke 35%. Artinya apa? BUMN sehat. Tapi tolong jangan takabur, harus dijaga terus agar terus sehat, terus berkontribusi untuk negara," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Harga Komoditas Naik Hingga 2030, Tidak Akan Turun Lagi!


(vap/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading