
IHSG Tembus 7.000 Hari Ini? Bisa, Tapi Terjal

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah melalui perdagangan yang cukup epik kemarin (2/8/2022). IHSG dibuka di zona hijau, tetapi hanya berlangsung sementara. Di sepanjang perdagangan, IHSG cenderung berada di zona merah.
Namun di menit-menit terakhir IHSG diangkat dan ditutup menguat 0,28% di 6.988,16. Posisi terendah IHSG ada di 6.902,63 dan tertingginya di 6.991,39 kemarin.
IHSG mampu lolos dari koreksi ketika mayoritas indeks saham acuan Asia cenderung terbenam di zona merah. Indeks Hang Seng dan Shang Hai Composite bahkan terkoreksi lebih dari 2% menyusul kembali tegangnya AS dengan China soal kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Katalis positif lain bagi IHSG adalah kembali masuknya dana asing. Kemarin, asing mencatatkan net buy senilai Rp 863,4 miliar di pasar reguler.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Apabila mengacu pada pergerakan IHSG kemarin, indeks masih terus berupaya mendekati level psikologis 7.000 dengan batas atas BB terdekat di 7.040.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Posisi RSI IHSG kemarin ditutup naik ke 61,2 yang menunjukkan adanya penguatan momentum beli, sejalan dengan adanya inflow dari asing.
Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tetap berada di atas garis EMA 26 dan bar histogram masih menguat di zona positif.
Dalam jangka pendek, IHSG kemungkinan akan membentuk pola konsolidasi terlebih dahulu di 6.900-7.000.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000