Tensi Geopolitik AS-China Memanas, Bikin Bursa Asia Kebakaran

Chandra, CNBC Indonesia
02 August 2022 19:14
The logo of China's Beijing Stock Exchange is seen by a stock chart in this illustration picture taken November 12, 2021. REUTERS/Florence Lo/Illustration
Foto: REUTERS/FLORENCE LO

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke Taiwan turut membebani kinerja Bursa Asia pada perdagangan hari ini, Selasa (2/8/2022), dengan bursa saham China dan Hong Kong memimpin pelemahan. 

Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dengan China kembali memanas, setelah kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke Taiwan. Mayoritas bursa saham Asia melemah pada hari ini. 

Indeks Nikkei Jepang ditutup ambles 1,42% ke posisi 27.594,73, Straits Times Singapura turun tipis 0,06% ke 3.239,15, dan KOSPI Korea Selatan melemah 0,52% menjadi 2.439,62.

Sementara itu, Hang Seng Hong Kong turun lebih dalam, yakni anjlok 2,36% ke 193.689,21 sedangkan Shanghai Composite China ambruk 2,26% ke 3.186,27. 

Hanya indeks ASX 200 Australia dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup di zona hijau pada hari ini, di mana indeks ASX 200 ditutup naik tipis 0,07% ke posisi 6.998,1 dan IHSG berakhir menguat 0,28% menjadi 6.988,157.

Ketegangan antara AS dan China kembali terjadi setelah Ketua House of Representatives (DPR) AS, Nancy Pelosi dilaporkan akan tetap mengunjungi Taiwan.

Kunjungan tersebut telah diperingatkan oleh China. Bagi China, Taiwan adalah bagian dari negerinya dan kunjungan itu bisa berarti mendukung kemerdekaan.

Mengutip Reuters, Selasa hari ini, dua sumber mengatakan Pelosi dijadwalkan untuk bertemu dengan sekelompok kecil aktivis yang 'blak-blakan' tentang catatan hak asasi manusia (HAM) China selama dia tinggal di Taiwan. Hal ini mungkin dilakukan Rabu besok.

Melalui juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian, Beijing mengatakan itu akan menjadi "campur tangan kotor" AS dalam urusan dalam negeri China. Negeri Tirai Bambu bahkan memperingatkan pada "perkembangan dan konsekuensi yang sangat serius".

"Kami ingin memberi tahu AS sekali lagi bahwa China siap siaga," tegasnya dalam konferensi pers, Senin sore waktu setempat.

"Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) tidak akan pernah tinggal diam, dan China akan mengambil tanggapan tegas dan tindakan balasan yang kuat untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya," tambahnya.

Sementara itu, AS sendiri memberi peringatan ke China tak lama setelah konferensi pers Beijing. Gedung Putih menolak retorika China sebagai tidak berdasar dan tidak pantas.

China diminta agar tak bereaksi berlebihan terhadap perjalanan Nancy Pelosi ke Taiwan. Di mana ia disebut memiliki hak untuk mengunjungi pulau yang memiliki pemerintahan sendiri meskipun Beijing melihatnya sebagai tantangan yang sangat provokatif.

"China tidak perlu mengubah kunjungan Pelosi menjadi krisis," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan, dikutip AFP


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tunggu Hasil Rapat Fed, Bursa Asia Kompak Melesat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular