Bos OJK Sebut Kredit Perbankan Tumbuh 10,66% per Juni

Market - Teti Purwanti, CNBC Indonesia
01 August 2022 17:38
Ketua OJK Mahendra Siregar dalam Acara Konferensi Pers: Hasil Rapat Berkala III KSSK 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan RI) Foto: Ketua OJK Mahendra Siregar dalam Acara Konferensi Pers: Hasil Rapat Berkala III KSSK 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua DK OJK Mahendra Siregar menjabarkan ada dua perkembangan penting yang dibahas pada rapat KSSK yang digelar pada Jumat lalu (29/7/2022).

Pertama, stabilitas sistem keuangan dan kinerja sektor jasa keuangan yang relatif terjaga, dengan intermediasi lembaga jasa keuangan yang tumbuh sejalan dengan kinerja perekonomian nasional.

"Kredit perbankan pada triwulan 2 tahun ini tumbuh 10,66% yoy, per Juni 2022, yang ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi 12,87%. Sementara itu dana pihak ketiga tumbuh sebesar 9,13% yoy di tengah giro yang tumbuh 19,57% dan tabungan 12,31%," ujar Mahendra dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK III Tahun 2022 secara virtual, Senin (1/8/2022). 

Mahendra melanjutkan, sejalan dengan kinerja intermediasi perbankan, penyaluran pembiayaan juga melanjutkan tren positif dengan pertumbuhan 5,63% yoy per Juni 2022. Didukung pembiayaan terutama investasi dan modal kerja yang tumbuh masing-masing 19,6% dan 18,8%.

Industri perasuransian, berhasil meningkatkan penghimpunan premi hingga Rp 27,8 triliun pada Juni 2022, dengan premi asuransi jiwa mencapai Rp 15,2 triliun dan asuransi umum mencapai Rp 12,6 triliun. 

"Sedangkan penghimpunan dana di pasar modal hingga 26 Juli 2022 mencapai Rp 123,5 triliun dengan tambahan 32 emiten baru," jelasnya. 

Kedua, risiko kredit terjaga, baik pada industri perbankan maupun pada pembiayaan. Didukung likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. NPL gross perbankan per Juni 2022 terpantau turun menjadi 2,86%.

"Sementara rasio non performing financing (NPF) perusahaan pembiayaan di level 2,81%," ujarnya. 

Likuiditas perbankan memadai dengan rasio alat likuid terhadap non core deposit di level 133,35% dan alat likuid terhadap DPK di level 29,99% per Juni 2022.

Mahendra menyebut, ketahanan permodalan industri jasa keuangan, juga memadai dengan CAR perbankan mencapai 24,69% yang juga sejalan dengan kuatnya permodalan industri asuransi jiwa dan asuransi umum dengan risk based capital masing-masing di level 481,01% dan 318,24%. Demikian halnya dengan gearing rasio perusahaan pembiayaan yang sebesar 1,98x.

"Dan dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah meningkatnya risiko eksternal, OJK akan semakin proaktif memperkuat kebijakan prudensial di sektor jasa keuangan dalam menjaga stabilitas industri jasa keuangan," pungkasnya. 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Potret Silaturahmi DK OJK, Wimboh cs dengan Mahendra dkk


(vap/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading