
Sri Mulyani Ungkap Biang Kerok Kaburnya Asing dari RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingginya ketidakpastian global memberikan pengaruh buruk terhadap pasar keuangan Indonesia. Dana asing terus mengalir deras keluar alias outflow.
"Ketidakpastian di pasar keuangan global akibat tingginya inflasi di negara maju dan pengetatan moneter telah mengakibatkan keluar modal asing, khususnya investasi portofolio dan menekan nilai tukar di negara berkembang," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Senin (1/8/2022)
Sederet negara yang alami lonjakan inflasi adalah Amerika Serikat (AS), Inggris dan kawasan Eropa. Kondisi ini direspons dengan pengetatan moneter melalui kenaikan suku bunga acuan sehingga menimbulkan guncangan di pasar keuangan global.
"Hingga 28 Juli ini, investasi portfolio mencatat net outflow sebesar US$ 2,05 miliar," jelasnya.
Hal ini juga mendorong pelemahan pada nilai tukar rupiah. Sampai 28 Juli 2022, nilai tukar rupiah melemah 4,55%t ytd.
"Meskipun demikian, pelemahan 4,55% ytd dari rupiah lebih baik apabila dibandingkan dengan pelemahan atau depresiasi berbagai mata uang di kawasan seperti Malaysia pelemahan 6,64pct, India 6,8pct dan Thailand alami pelemahan atau depresiasi hingga mencapai 9,24pct," paparnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dana Asing Terus Kabur & Rupiah Keok, Bakal Sampai Kapan?