Analisis Teknikal

IHSG Rawan Longsor, Lagi-lagi Karena Sentimen Inflasi

Putra, CNBC Indonesia
Senin, 01/08/2022 07:05 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,93% sepekan lalu dan ditutup di 6.951,12 pada perdagangan Jumat (31/7/2022). IHSG berhasil menguat tiga kali dan melemah dua kalidi pekan terakhir bulan lalu.

Senada dengan IHSG, indeks saham acuan Wall Street juga mengalami kenaikan lebih dari 2% sepanjang minggu lalu kendati Fed menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin (bps).

Untuk perdagangan perdana pekan ini, investor patut mencermati rilis data inflasi bulan Juli 2022. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi meningkat 4,83% secara tahunan.


Inflasi tersebut menjadi yang tertinggi dalam 6,5 tahun terakhir. Kendati tekanan inflasi terus meningkat, tetapi Bank Indonesia (BI) memilih untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan di 3,5% karena inflasi inti tetap terjaga di kisaran 2-4%.

Perdagangan hari ini juga menandai perdagangan perdana di bulan Agustus. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sejak 2012-2021, IHSG cenderung melemah 0,9% di bulan Agustus.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Apabila mengacu pada pergerakan IHSG pekan lalu, IHSG gagal mempertahankan posisinya di area batas atas BB terdekat di 6.988.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI IHSG akhir pekan lalu ditutup di 58,58.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 berada di atas garis EMA 26 dan bar histogram masih menguat di zona positif.

Namun waspadai pola candlestick yang cenderung membentuk pattern shooting star yang menandai adanya potensi pembalikan arah. Waspadai koreksi IHSG menuju support terdekat di 6.900.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat