
Emiten Hary Tanoe Paling Meroket, Saham Properti Ini Boncos

Saat IHSG melesat, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.
![]() |
Saham emiten properti yakni PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) memimpin jajaran top losers kemarin, di mana sahamnya ditutup ambruk 6,99% ke posisi harga Rp 133/saham. Dengan ini, maka saham BAPA terkena batas auto rejection bawahnya (ARB) kemarin.
Nilai transaksi saham BAPA pada perdagangan kemarin mencapai Rp 43,9 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 308,3 juta lembar saham. Investor asing melepas saham BAPA sebesar Rp 23,76 juta di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 18 Juli hingga kemarin, saham BAPA mencatatkan penguatan sebanyak 6 kali, sedangkan sisanya yakni 2 kali melemah dan sekali stagnan.
Dalam sepekan terakhir, saham BAPA masih melejit 43,01%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, BAPA juga masih melonjak hingga 40%.
Belum ada informasi signifikan terkait penurunan saham BAPA. Tetapi dari sisi kinerja keuangannya, BAPA masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 1,07 miliar per 31 Maret 2022, sedikit menyusut dari rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,26 miliar.
BAPA kembali merugi lantaran pendapatan bersih perusahaan hanya Rp 821,63 juta per kuartal I tahun ini. Pendapatan bersih BAPA ternyata belum mampu mengimbangi tingginya beban umum dan administrasi.
Seperti periode sebelumnya, selama 3 bulan pertama 2022, BAPA masih terbebani besarnya beban umum dan administrasi yang mencapai Rp 1,15 miliar.
Sebagai informasi, BAPA bergerak dalam bidang real estate. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004.
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki dan mengelola proyek-proyek yang berlokasi di Serpong dan Bekasi, yaitu Bumi Serpong Residence, Taman Alamanda, dan Alamanda Regency.
Selain saham BAPA, juga terdapat saham emiten perdagangan elektronik dan furniture yakni PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE). Saham UFOE ditutup ambles 6,64% ke Rp 985/saham dan juga terkena batas ARB-nya kemarin.
Nilai transaksi saham UFOE pada perdagangan kemarin mencapai Rp 5,1 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 5,17 juta lembar saham. Asing juga melepas saham UFOE sebesar Rp 94,29 juta di pasar reguler.
Saham UFOE terus bertengger di jajaran top losers sejak Jumat pekan lalu. Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 18 Juli hingga kemarin, saham UFOE hanya mencatatkan penguatan sebanyak 3 kali, sedangkan sisanya yakni 6 kali melemah.
Dalam sepekan terakhir, saham UFOE ambruk 29,64%. Sedangkan selama sebulan terakhir, UFOE ambles 15,81%.
Belum ada informasi signifikan mengenai penurunan saham UFOE. Jika melihat kinerja keuangan perseroan, pada kuartal I-2022, UFOE berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 172,12 miliar, naik 4,3% dari tahun sebelumnya yakni Rp 165,04 miliar.
Selain itu laba bersih yang diperoleh perusahaan pada kuartal I-2022 sebesar Rp 2,91 miliar, turun 15,3% dari tahun sebelumnya yakni Rp 3,42 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)[Gambas:Video CNBC]