
Emiten Hary Tanoe Diam-Diam Terbang, Eh Bekasi Asri Nyungsep!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (28/7/2022) pasca The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR) sebesar 75 basis poin (bp) menjadi 2,25% hingga 2,5%.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 322 saham naik, 191 saham merosot dan 167 saham stagnan. Sementara, nilai transaksi tercatat Rp 8,78 triliun dengan volume perdagangan mencapai 18,35 miliar saham.
Di tengah menguatnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.
Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Kamis (28/7/2022).
1. PT Global Mediacom Tbk (BMTR), naik +12,77%, ke Rp 318/unit
2. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), naik +11,2%, ke Rp 139/unit
3. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), naik +8,91%, ke Rp 1.345/unit
4. PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), naik +8,57%, ke Rp 190/unit
5. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), naik +8,12%, ke Rp 1.930/unit
Saham Global Mediacom (BMTR) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 38,65 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 126,39 juta unit saham.
Menurut data perdagangan, sejak sejak perdagangan 18 Juli hingga Rabu (27/7/2022) saham BMTR tercatat sudah 5 kali menghijau, dan 3 kali merah. Dengan ini BMTR telah melesat 11,97% dalam sepekan. Kinerja harga saham BMTR juga cenderung positif di bulan ini, naik 8,9% dalam sebulan.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham BMTR bergerak di rentang Rp 282-320/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar BMTR mencapai Rp 5,27 triliun.
Emiten Holding Grup MNC, Global Mediacom (BMTR) telah mengumumkan rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan III dengan target dana Rp 1,3 triliun dan untuk Sukuk Berkelanjutan III dengan target Rp 900 miliar.
Penerbitan obligasi dan sukuk tersebut dimaksudkan untuk kebutuhan refinancing dan penguatan modal kerja perseroan. Adapun untuk tahap I tahun 2022, perusahaan menawarkan obligasi senilai Rp 700 miliar dan sukuk senilai Rp 500 miliar.
Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Kamis (28/7/2022).
1. PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA), turun -6,29%, ke Rp 134/unit
2. PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM), turun -4,8%, ke Rp 119/unit
3. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), turun -4,48%, ke Rp 960/unit
4. PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR), turun -4,35%, ke Rp 66/unit
5. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), turun -4,1%, ke Rp 187/unit
Saham Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 40,67 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 284,25 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham BAPA bergerak di rentang Rp 133-157/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar BAPA mencapai Rp 88,68 miliar.
Belum ada informasi signifikan terkait penurunan saham BAPA. Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 18 Juli hingga Rabu (27/7/2022) saham BAPA tercatat 6 kali menghijau, dengan 1 kali merah, dan1 kali stagnan. Dengan ini, saham BAPA telah mengalami kenaikan 44,09% dalam sepekan dan naik 41,05% dalam sebulan.
Dari sisi kinerja, BAPA masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 1,07 miliar per 31 Maret 2022, sedikit menyusut dari rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,26 miliar.
BAPA kembali merugi lantaran pendapatan bersih perusahaan hanya Rp 821,63 juta per kuartal I tahun ini. Pendapatan bersih BAPA ternyata belum mampu mengimbangi tingginya beban umum dan administrasi.
Seperti periode sebelumnya, selama 3 bulan pertama 2022, BAPA masih terbebani besarnya beban umum dan administrasi yang mencapai Rp 1,15 miliar.
Sebagai informasi, BAPA bergerak dalam bidang real estat. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004. Perusahaan dan anak perusahaan memiliki dan mengelola proyek-proyek yang berlokasi di Serpong dan Bekasi, yaitu Bumi Serpong Residence, Taman Alamanda, dan Alamanda Regency.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit