Top Gainers-Losers Sesi I

Emiten Hary Tanoe Diam-Diam Terbang, Eh Bekasi Asri Nyungsep!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
Kamis, 28/07/2022 12:34 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (28/7/2022) pasca The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR) sebesar 75 basis poin (bp) menjadi 2,25% hingga 2,5%.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 322 saham naik, 191 saham merosot dan 167 saham stagnan. Sementara, nilai transaksi tercatat Rp 8,78 triliun dengan volume perdagangan mencapai 18,35 miliar saham.

Di tengah menguatnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.


Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Kamis (28/7/2022).

1. PT Global Mediacom Tbk (BMTR), naik +12,77%, ke Rp 318/unit

2. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), naik +11,2%, ke Rp 139/unit

3. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), naik +8,91%, ke Rp 1.345/unit

4. PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), naik +8,57%, ke Rp 190/unit

5. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), naik +8,12%, ke Rp 1.930/unit

Saham Global Mediacom (BMTR) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 38,65 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 126,39 juta unit saham.

Menurut data perdagangan, sejak sejak perdagangan 18 Juli hingga Rabu (27/7/2022) saham BMTR tercatat sudah 5 kali menghijau, dan 3 kali merah. Dengan ini BMTR telah melesat 11,97% dalam sepekan. Kinerja harga saham BMTR juga cenderung positif di bulan ini, naik 8,9% dalam sebulan.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham BMTR bergerak di rentang Rp 282-320/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar BMTR mencapai Rp 5,27 triliun.

Emiten Holding Grup MNC, Global Mediacom (BMTR) telah mengumumkan rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan III dengan target dana Rp 1,3 triliun dan untuk Sukuk Berkelanjutan III dengan target Rp 900 miliar.

Penerbitan obligasi dan sukuk tersebut dimaksudkan untuk kebutuhan refinancing dan penguatan modal kerja perseroan. Adapun untuk tahap I tahun 2022, perusahaan menawarkan obligasi senilai Rp 700 miliar dan sukuk senilai Rp 500 miliar. 


(aum/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat

Pages