
Top, Rupiah! Dolar Amerika, Singapura, Australia, Keok Semua

Surplus APBN menjadi bekal kuat untuk menjaga perekonomian nasional. Pemerintah jadi punya ruang untuk bermanuver dalam mengendalikan harga barang dan jasa di tingkat domestik.
Meski harga minyak dunia naik, yang membuat harga bensin di berbagai negara melonjak tajam, Indonesia masih aman-aman saja. Dengan bekal penerimaan negara yang tinggi, pemerintah bisa memberikan subsidi dan kompensasi untuk menjaga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap rendah.
Harga BBM jenis Pertalite, yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, tetap bertahan di Rp 7.650/liter. Ini membuat inflasi Indonesia terjaga relatif rendah dibandingkan negara-negara tetangga.
Saat inflasi terjaga rendah, maka nilai uang tidak tergerus. Termasuk uang untuk berinvestasi, nilainya tidak termakan oleh inflasi.
Ini membuat investor, termasuk investor asing, masih menjadikan Indonesia sebagai tujuan untuk menanamkan modal. Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), investor asing masih membukukan beli bersih Rp 56,01 triliun di pasar saham Tanah Air sepanjang tahun ini hingga 22 Juli. Arus modal asing ini menjadi modal bagi penguatan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
