
Sudah 51%, Ciputra Yakin Penuhi Target Penjualan Rp 7,8 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Ciputra Development Tbk (CTRA) hingga semester I 2022 berhasil meraih pra-penjualan atawa marketing sales sebesar Rp 4 triliun. Perolehan ini setara 51% dari target sepanjang tahun sebesar Rp 7,8 triliun.
Candra Ciputra, Direktur Utama CTRA mengatakan pencapaian tersebut juga naik 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Perkembangan ini yang membuatnya optimistis mampu merealisasikan target marketing sales hingga akhir tahun.
"Ciputra memiliki memiliki reputasi yang baik, jajaran manajemen yang berpengalaman, inovasi produk yang berkesinambungan, kesiapan dalam memasuki era bisnis digital, serta didukung oleh insentif kebijakan Pemerintah," ungkap Candra di Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Yang menarik, tren penjualan Ciputra didominasi oleh hunian dengan harga di kisaran Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar. Porsinya mencapai 38% dari total penjualan. Porsi ini naik dibandingkan tahun lalu sebesar 35%.
Padahal, CTRA sebelumnya kuat dengan penjualan properti di rentang harga Rp 2 miliar ke bawah. Rentang harga ini masuk segmen menengah ke bawah. Sedang rentang harga Rp 2 miliar dan seterusnya sudah masuk segmen menengah ke atas.
Direktur Perseroan sekaligus Sekretaris Perusahaan Tulus Santoso menyampaikan, porsi tersebut menunjukkan adanya perbaikan sektor properti yang CTRA garap. Terlebih, CTRA sejatinya sejak awal bermain di segmen menengah. Namun, badai sempat menghantam sektor ini.
"Pada masa sulit, Ciputra Development juga harus menyesuaikan pasar dan membangun hunian di bawah Rp 1 miliar. "Ini suatu recovery bagi perusahaan, sebelum 2016 kami memang menjual Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar, di bawah Rp 1 miliar itu hanya untuk maintain sales," tegas Tulus.
Meski begitu, Tulus menyebutkan kalau pembeli masih didominasi oleh end user atau first home buyer yang memang mencari rumah untuk ditempati karena Covid-19.
Di sisi lain, Direktur Ciputra Harun Hajadi menyebutkan bukan milenial atau milenial coret yang memberi hunian pda harga Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar. Meski masih didominasi oleh end user, Harun tidak memungkiri kalau ada pula yang membeli hunian pada harga tersebut untuk investasi karena tren bunga yang sangat rendah.
"Bunga kita sedang bagus, jadi orang yang punya dana berlebih bisa masuk untuk investasi pada momen ini," ungkap Harun.
Untuk diketahui, hingga semester I 2022, CTRA berhasil menjual huniah di bawah Rp 1 milir sebanyak 20%, antara Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar sebesar 28%, Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar 38%, lebih dari Rp 5 miliar sebesar 15%.
Sementara itu, pada 2021 di bawah Rp 1 miliar sebesar 25%, Rp 1 hingga Rp 2 miliar sebesar 34%, Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar sebesar 35%, dan di atas Rp 5 miliar sebesar 6%.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BSDE Raih Marketing Sales Rp 4,7 T, 61% Target Tercapai