Harga Nikel Terbang, ANTM Malah Merah Tipis
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten tambang anak usaha MIND ID merah tipis di tengah kenaikan harga nikel dunia.
Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terkoreksi tipis 0,28% ke harga Rp 1.785/unit. ANTM ditutup terkoreksi setelah seharian ditransaksikan di zona merah.
Perdagangan pun tidak terlalu ramai di angka Rp 60 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 42,8 triliun.
Harga nikel dunia melonjak pada perdagangan kemarin karena laporan Biro Statistik Logam Dunia (WBMS) menunjukkan bahwa terjadi defisit pasokan.
Harga nikel dunia pada (26/7/2022) pada pukul 15.40 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 22.690/ton, menguat 2,08% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Permintaan nikel dunia masih lebih tinggi dibanding produksi sepanjang periode Januari hingga Mei 2022. Ini membuat pasar nikel tercatat defisit sebesar 54,9 ribu ton.
Produksi selama Januari hingga Mei 2022 mencapai 1,1 juta ton, sedangkan permintaan mencapai 1,15 juta ton. Produksi tambang naik tipis 87.000 ton dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 1,13 juta ton.
Permintaan dunia untuk nikel tercatat meningkat sebesar 50 ribu ton dari tahun sebelumnya. Kemungkinan besar efek penuh dari lockdown belum sepenuhnya tercermin dalam statistik perdagangan, kata laporan WBMS.
Produksi nikel smelter/refinery bulanan mencapai 235,9 ribu ton pada Mei 2022. Pada saat yang sama, permintaan bulanan mencapai 240,2 ribu ton.
Output smelter atau rafinasi China telah turun 15 ribu ton dibandingkan periode lima bulan yang sama pada tahun 2021. Sebaliknya, permintaan nyata di dalam negeri naik tipis 47 ribu ton menjadi 625 ribu ton sampai Mei 2022.
Di Indonesia, produksi smelter atau rafinasi selama Januari hingga Mei 2022 melonjak lebih tinggi sebesar 16% menjadi total 401,5 ribu ton.
Persediaan nikel di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) turun 786 ton menjadi 59.382 ton. Ini merupakan yang terendah sejak 2008. Jika diukur dari awal tahun, stok nikel telah jatuh 41,7%point-to-point(ptp).
(trp/trp)