Nikel To The Moon, Saham Antam (ANTM) Melesat

Putra, CNBC Indonesia
19 July 2022 10:56
Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel acuan yang mengalami kenaikan dan kembali tembus US$ 20.000/ton menjadi katalis positif untuk pergerakan harga saham PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM).

Harga saham ANTM melesat 4,49% ke Rp 1.630/unit pada 10.25 WIB. Saham ANTM dibuka di Rp 1.560/unit pagi ini, Selasa (19/7/2022).

Saham emiten tambang pelat merah diperdagangkan di rentang harga Rp 1.575-1.640 per unit dengan frekuensi sebanyak 9.901 kali.

Nilai transaksi saham ANTM mencapai Rp 133 miliar. Kini saham ANTM ditransaksikan dengan rasio price to earnings (PER) sebesar 6,66x dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 39,05 triliun.

Saham ANTM memang bergerak downtrend sejak akhir Mei 2022. Penguatan yang terjadi pada perdagangan hari ini menunjukkan adanya fenomena technical rebound.

Selain technical rebound, apresiasi harga saham ANTM juga mendapat sentimen positif dari kenaikan harga nikel global.

Mengacu pada data London Metal Exchange (LME), harga kontrak nikel acuan naik 6,54% dalam sehari. Harga nikel ditutup di US$ 20.652/ton kemarin (18/7).

Pada akhir pekan lalu harga nikel ditutup di US$ 19.385/ton. Harga nikel cenderung downtrend sejak akhir bulan April lalu.

Sebagai salah satu emiten tambang yang juga memproduksi nikel, kenaikan harga logam yang digunakan untuk komponen baterai mobil listrik tersebut tentu menjadi angin segar untuk harga saham ANTM yang juga diterpa koreksi karena pelemahan harga emas dunia.

Pada kuartal I-2022 ANTM mencatatkan produksi ferronickel sebanyak 5.681TNi atau lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6.300TNi.

Namun produksi bijih nikel (ore) ANTM naik dari 2.637.023 Wmt pada kuartal I-2021 menjadi 2.917.105 Wmt hingga kuartal I-2022.

Dari sisi penjualan, volume sales Feronickel dan bijih nikel ANTM mengalami kenaikan pada kuartal I-2022. Penjualan Feronickel ANTM naik dari 5.624 TNi akhir Maret tahun lalu menjadi 5.660 TNi akhir Maret 2022.

Sementara itu penjualan bijih nikel juga mengalami peningkatan dari 1.598.216 Wmt kuartal I-2021 menjadi 2.330.406 Wmt kuartal I-2022.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular