IHSG Hijau di Sesi I Jelang Pengumuman Bunga Acuan The Fed

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
27 July 2022 11:42
Karyawan melintas di depan layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (27/7/2022) di tengah bursa saham Amerika Serikat (AS) yang berguguran pada perdagangan Selasa (27/7/2022). Sementara, investor masih menanti rilis laporan keuangan bank-bank kelas kakap Tanah Air.

IHSG dibuka melesat 0,27% di posisi 6.889,94 dan ditutup di zona hijau dengan apresiasi 0,08% atau 5,75 poin ke 6.877,29 pada penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat Rp 6,85 triliun dengan melibatkan lebih dari 20 miliar saham.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG sudah menguat dan berhasil bertahan di zona hijau hingga pukul 09:50 WIB, tetapi IHSG kemudian terpantau berbalik arah ke zona merah dan sempat bingung menentukan arah geraknya.

Level tertinggi berada di 6.911,9 sekitar pukul 09:10 WIB. IHSG berhasil menyentuh level 6.900. Sementara level terendah berada di 6.861,45 sekitar pukul 09:55 WIB. Mayoritas saham siang ini melemah yakni sebanyak 259 unit, sedangkan 238 unit lainnya menguat, dan 177 sisanya stagnan.

Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) berguguran pada perdagangan semalam menyusul rilis kinerja keuangan emiten-emiten di AS yang mengecewakan. Lonjakan inflasi, gangguan rantai pasokan global akibat perang Rusia-Ukraina memberikan sinyal negatif bagi emiten.

Pekan ini menjadi pekan transaksi terakhir pada Juli. Investor bersiap untuk beberapa kabar penting yang akan muncul dan mempengaruhi sentimen pasar serta hasil pertemuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan membantu investor mengarahkan ekspektasinya untuk sisa tahun ini.

Suku bunga acuan AS diperkirakan akan kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bp). Otoritas moneter AS tersebut diperkirakan bakal menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) seiring dengan laju inflasi tahunan AS yang sudah naik 9,1% Juni lalu.

Namun pelaku pasar juga mulai mengantisipasi adanya kemungkinan the Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 bps. Bagaimanapun juga laju inflasi yang tinggi disertai dengan kebijakan moneter yang agresif telah membuat pasar keuangan global bergejolak di sepanjang tahun ini.

Dari dalam negeri, investor perlu menyimak kinerja keuangan sejumlah emiten yang satu per satu mulai melapor.

Bank raksasa Tanah Air yang diperkirakan sudah antre melaporkan kinerjanya dalam enam bulan pertama tahun ini mulai hari ini. Bank Central Asia (BBCA) diperkirakan akan melaporkan pada hari ini, diikuti Bank Mandiri (BMRI) pada hari Kamis dan Bank Negara Indonesia (BBNI) pada hari Jumat.

Salah satu emiten perbankan KBMI IV yang sudah melapor adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Bank pelat merah yang fokus di segmen UMKM ini berhasil membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 24,79 triliun pada semester I-2022.

Dalam publikasi laporan keuangan di media massa, Rabu (27/7/2022), perolehan laba tersebut melonjak 98,7% dari Rp 12,47 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan laba bersih bank terbesar kedua dari segi nilai kapitalisasi pasar akan menjadi angin segar bagi bursa saham Tanah Air di tengah gejolak yang terjadi di pasar global.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular