Analisis Teknikal

Sesi I Menghijau, IHSG Sedang Intip Level 6.900 di Sesi II

Market - Putra, CNBC Indonesia
26 July 2022 12:17
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,28% di 6.877,66 pada perdagangan sesi I, Selasa (26/7/2022). Indeks kemudian terus bergerak konsisten.

IHSG bahkan sempat mencapai posisi tertinggi harian di 6.899.93. Sebanyak 233 saham menguat, 255 saham melemah dan 188 saham stagnan.

Mayoritas indeks saham Asia juga bergerak di zona hijau. Indeks Hang Seng memimpin apresiasi dengan penguatan 1,48%.

Semalam Wall Street ditutup variatif. Indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat masing-masing 0,28% dan 0,13% sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,43%.

Fokus pasar kali ini tetap kepada bank sentral AS The Fed yang akan memutuskan kebijakan moneter suku bunga acuannya.

Di sisi lain dari dalam negeri, sentimen yang turut akan mewarnai perdagangan adalah rilis laporan keuangan emiten yang akan dimulai dengan bank-bank kakap.

Sentimen komoditas salah satunya datang dari CPO yang mana pemerintah Indonesia berencana untuk menghapus kebijakan kewajiban pemenuhan untuk pasar domestik aliasDomestic Market Obligation(DMO).

Jika terealisasi, tentunya akan berdampak pada peningkatan volume ekspor CPO dalam negeri dan harga yang semakin kompetitif.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks masih bergerak di dekat batas bawah BB terdekat di 6.865.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI masih bergerak di dekat area jenuh belinya. Terakhir, RSI IHSG berada di 62,46.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 mulai memotong garis EMA 26 dari atas dan bar histogram bergerak ke zona negatif.

Melihat indikator teknikal tersebut, IHSG masih berpotensi terkonsolidasi terlebih dahulu di 6.865-6.913.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?


(trp/trp)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading