Menanti Keputusan The Fed, Harga Tembaga Turun ke US$ 7.419

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
25 July 2022 10:46
FILE PHOTO: Workers pour melted copper in a mould to make utensils and accessories inside a workshop in Srinagar March 27, 2014. REUTERS/Danish Ismail/File Photo
Foto: REUTERS/Danish Ismail/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melemah pada perdagangan awal pekan ini jelang rapat bank sentral Amerika Serikat (AS).

Pada Senin (25/7/2022) pukul 09.45 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 7.419/ton, turun 0,45% dibandingkan harga penutupan akhir pekan lalu.

Kenaikan suku bank sentral masih jadi pemberat laju harga tembaga dunia.

Bank Sentral Eropa (ECB) dilaporkan meningkatkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 11 tahun. Suku bunga dipatok sebesar 0,5 poin persentase, lebih dari 0,25 poin persentase yang diharapkan oleh para ekonom.

Sementara itu investor fokus kepada pertemuan bank sentral AS (Federal Reserves/The Fed). Investor memperkirakan akan ada kenaikan suku bunga yang diperkirakan akan diumumkan Kamis 28 Juli 2022 dini hari waktu Indonesia.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 75 basis poin (bp).

Suku bunga The Fed bakal di antara 2,25% dan 2,5%. Apalagi setelah inflasi negeri Paman Sam tembus 9,1% bulan lalu.

Kenaikan suku bunga diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia. Sebab biaya konsumsi dan bisnis akan lebih mahal.

Saat suku bunga acuan naik, tingkat kredit juga akan naik. Sehingga konsumsi akan tertahan dan ekspansi pun akan melandai. Kemudian tingkat likuiditas atau peredaran uang akan berkurang.

Hal ini dapat mempengaruhi permintaan logam dasar industri seperti tembaga. Saat permintaan turun, harga pun mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Semester II, Harga Tembaga Anjlok 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular