Diramal Langka, Harga Tembaga Nanjak ke US$ 7.356/Ton

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
22 July 2022 15:44
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat pada perdagangan hari ini. Penguatan didukung oleh pasokan global yang menipis.

Pada Jumat (22/7/2022) harga tembaga dunia tercatat US4 7.356/ton. Angka ini menguat 0,46% dibandingkan perdagangan kemarin.

Freeport-McMoRan Inc, penambang tembaga terbesar di dunia, mengatakan harga saat ini tidak cukup tinggi untuk mendukung tambang baru, yang dapat memperburuk pasokan yang sudah ketat.

Sementara penambang Vale SA dan Antofagasta Plc memangkas prospek produksi tembaga 2022 mereka. Risiko pasokan juga kembali di tambang tembaga Las Bambas MMG Ltd di Peru, salah satu yang terbesar di dunia, setelah aksi damai 30 hari yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik antara masyarakat lokal dan perusahaan berakhir.

Harga tembaga juga berhasil bangkit dari penurunan 0m76% pada perdagangan kemarin menyusul kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa, yang pertama dalam 11 tahun sebesar 50 basis poin (bp).

"Sentimen bearish terhadap kenaikan suku bunga oleh ECB telah diperhitungkan dalam kinerja berjangka sebelumnya," kata Zhao Yi, seorang analis logam di COFCO futures.

Namun, kenaikan dibatasi karena prospek tetap lemah di tengah permintaan yang susut di konsumen utama China karena pembatasan Covid-19 dan karena risiko resesi global membebani.

"Meskipun kekhawatiran pasokan dipicu oleh kekurangan energi, sentimen pasar saat ini sebagian besar didorong oleh makro, yang berarti tekanan pada harga logam kemungkinan akan bertahan di tengah perlambatan ekonomi dan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed," tambah Zhao.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Semester II, Harga Tembaga Anjlok 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular