
Diramal Langka, Harga Tembaga Nanjak ke US$ 7.356/Ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat pada perdagangan hari ini. Penguatan didukung oleh pasokan global yang menipis.
Pada Jumat (22/7/2022) harga tembaga dunia tercatat US4 7.356/ton. Angka ini menguat 0,46% dibandingkan perdagangan kemarin.
Freeport-McMoRan Inc, penambang tembaga terbesar di dunia, mengatakan harga saat ini tidak cukup tinggi untuk mendukung tambang baru, yang dapat memperburuk pasokan yang sudah ketat.
Sementara penambang Vale SA dan Antofagasta Plc memangkas prospek produksi tembaga 2022 mereka. Risiko pasokan juga kembali di tambang tembaga Las Bambas MMG Ltd di Peru, salah satu yang terbesar di dunia, setelah aksi damai 30 hari yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik antara masyarakat lokal dan perusahaan berakhir.
Harga tembaga juga berhasil bangkit dari penurunan 0m76% pada perdagangan kemarin menyusul kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa, yang pertama dalam 11 tahun sebesar 50 basis poin (bp).
"Sentimen bearish terhadap kenaikan suku bunga oleh ECB telah diperhitungkan dalam kinerja berjangka sebelumnya," kata Zhao Yi, seorang analis logam di COFCO futures.
Namun, kenaikan dibatasi karena prospek tetap lemah di tengah permintaan yang susut di konsumen utama China karena pembatasan Covid-19 dan karena risiko resesi global membebani.
"Meskipun kekhawatiran pasokan dipicu oleh kekurangan energi, sentimen pasar saat ini sebagian besar didorong oleh makro, yang berarti tekanan pada harga logam kemungkinan akan bertahan di tengah perlambatan ekonomi dan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed," tambah Zhao.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Semester II, Harga Tembaga Anjlok 2%