BI Tahan Suku Bunga, IHSG Tetap Hijau Meski Malu-Malu
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,33% di 6.886,96 pada perdagangan Jumat (22/7/2022).
Dalam sepekan terakhir, IHSG berhasil mencatatkan penguatan 3,53%. Namun secara bulanan, IHSG masih tercatat melemah 2,21%.
Mayoritas indeks saham Asia menguat hari ini. Indeks Straits Times memimpin penguatan dengan apresiasi 1,03%.
Indeks saham Bursa New York kompak menguat dini hari tadi. Indeks Dow Jones naik 0,5%, sedangkan S&P 500 menguat 1% dan Nasdaq Composite melesat 1,4%.
Indeks saham Wall Street kompak menguat di tengah musim rilis laporan keuangan emitennya. Bahkan indeks saham menguat ketika data ketenagakerjaan dilaporkan kurang bagus.
Data klaim tunjangan pengangguran awal menunjukkan pemburukan dengan meningkat menjadi 251.000 sepekan lalu, dari pekan sebelumnya sebanyak 244.000 klaim. Itu merupakan kenaikan untuk 3 pekan beruntun dan menjadi level tertinggi sejak November 2021.
Di sisi lain, bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mendongkrak suku bunga acuannya untuk pertama kali dalam 11 tahun terakhir untuk mengatasi inflasi. Kenaikannya pun mencapai 50 basis poin (bp), menjadi 0,5%, atau lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 25 bp.
Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 20-21 Juli 2022 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate di 3,5%.
Genap 17 bulan sudah suku bunga acuan dipertahankan di level terendahnya sepanjang sejarah. Keputusan BI menahan suku bunga acuan memang sejalan dengan ekspektasi mayoritas ekonom.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)