BI Tahan Suku Bunga, Rupiah Makin Lemah ke Rp 15.033/US$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 July 2022 14:45
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah semakin melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (21/7/2022) setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuannya.

Pada pukul 15:35 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 15.033/US$, melemah 0,32% di pasar spot melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak Mei 2020 lalu.

Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan. Kini Bank Indonesia (BI) 7- Day Reverse Repo rate (BI-7DRR) tetap bertengger pada level 3,5%.

"Rapat Dewan Gubernur Juli 2022 memutuskan mempertahankan (BI) 7- Day Reverse Repo rate (BI-7DRR) pada level 3,5%," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (21/7/2022).

Sementara itu suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

Sebelumnya, konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia terbelah sama kuat di antara yang memperkirakan kenaikan dan yang mempertahankan suku bunga acuan.
Dari 14 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut, tujuh memproyeksi BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada bulan ini. Sementara tujuh lainnya memperkirakan BI tetap mempertahankan BI 7-DRR.

Kenaikan suku bunga bisa memberikan sentimen positif ke rupiah, di sisi lain momentum pertumbuhan ekonomi akan sedikit tertahan. Di sisi lain, jika suku bunga di tahan, maka rupiah akan tertekan, tetapi momentum pertumbuhan ekonomi masih bisa dijaga.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Kabar Gembira di Awal 2023, Rupiah Siap Ngegas!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular