Covid Betah di China, Harga Timah Anjlok 2%!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 20/07/2022 17:15 WIB
Foto: Tambang PT Timah di Pemali, Pulau Bangka (REUTERS/Fransiska Nangoy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan angka kasus virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di China mengancam permintaan timah. Harganya pun melemah 2% lebih pada perdagangan hari ini

Pada Selasa (20/7/2022) pukul 14.30 WIB harga timah dunia tercatat US$ 24.500/ton, anjlok 2,1% dibandingkan harga penutupan perdagangan hari ini.


Ada kekhawatiran atas perlambatan permintaan timah di konsumen utama China, karena penguncian menyusul wabah baru Covid-19 dapat mengurangi konsumsi.

Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 1.012 kasus Covid-19 baru pada 19 Juli, di mana 150 di antaranya bergejala dan 862 tidak menunjukkan gejala. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan 776 kasus sehari sebelumnya.

China sendiri adalah konsumen timah terbesar di dunia.Konsumsi timah China mencapai 216.200 ton pada tahun 2020, melansir Statista. Sehingga permintaan dari Negeri Panda tersebut dapat berpengaruh terhadap harga timah dunia. Permintaan turun, maka harga pun mengikuti.

Persediaan timah di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) terus naik mencapai posisi tertinggi sejak Desember 2020.

Pada 18 Juli 2022 persediaan timah di gudang LME tercatat 3.440 ton, naik 70,3% point-to-point (ptp) sejak awal tahun ini.

Hal ini menjadi indikasi bahwa permintaan timah dunia masih tertekan sehingga persediaan di gudang terus menumpuk.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tarif Royalti Naik, Investasi ke Industri Timah Banyak Tertunda