UMKM Jadi Andalan, BRI Pede RI Jauh dari Pusat Krisis Global

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
20 July 2022 12:41
BRI (Dok.BRI)
Foto: BRI (Dok.BRI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso mengungkapkan langkah perusahaan terus fokus di sektor UMKM, membentuk resiliensi tinggi di situasi yang menantang. Menurut dia, portofolio bisnis BRI yang fokus pada segmen UMKM menjadikan BRI jauh dari episentrum atau pengaruh gejolak ekonomi global yang terjadi saat ini.

"Saya ingin mengatakan bahwa untuk merespon tantangan eksternal maupun global, rasanya dengan fokus BRI pada UMKM, BRI jauh dari episentrum dan permasalahan ekonomi global tersebut," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (20/7/2022).

Secara umum, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,24% yoy, dari Rp 826,85 triliun pada Maret 2021 menjadi Rp 903,29 triliun di Maret 2022. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus merangkak naik, menjadi sebesar 83,95%.

Proporsi kredit UMKM tersebut akan terus didorong tumbuh hingga 85% pada 2024. Dia menambahkan BRI konsisten memberdayakan dan membangkitkan aktivitas pelaku UMKM. Strategi BRI dalam memberdayakan UMKM diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi dalam negeri, mengingat sektor UMKM menguasai 60,3% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Lebih lanjut, menurut dia, BRI terus mendukung pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat melalui business follows stimulus.

"Agar stimulus berjalan efektif, BRI menyiapkan empat syarat. Pertama, harus ada dananya, yaitu memastikan anggarannya tersedia. Kedua, data pihak yang mendapatkan stimulus tersedia. Ketiga, kami akan menyiapkan sistem yang kredibel dan reliabel agar stimulus tersebut tepat sasaran. Dan keempat, adalah komunikasi secara terus menerus kepada masyarakat," terang Sunarso.

Strategi business follows stimulus tersebut terbukti berhasil menyelamatkan UMKM di masa pandemi. Di mana angka restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di BRI sebesar Rp 133,74 triliun atau turun sebesar Rp 115,59 triliun dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi Covid-19 di BRI yang sebesar Rp 249,33 triliun.

"BRI optimistis angka restrukturisasi Covid-19 akan terus menurun seiring dengan pulihnya aktivitas sosial dan ekonomi," pungkas Sunarso.

Sebagai informasi, hingga akhir Maret 2022, penyaluran kredit BRI Group tercatat mencapai Rp 1.075,93 triliun atau tumbuh 7,43% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional sebesar 6,65%.

Penyaluran kredit kepada seluruh segmen UMKM tercatat tumbuh positif dengan penopang utama segmen mikro yang tumbuh 13,55%, segmen konsumer tumbuh 4,56%, dan segmen kecil dan menengah tumbuh 3,96%.

Sementara itu, kinerja keuangan BRI pada kuartal I-2022 pun turut terdongkrak. BRI mencatatkan laba bersih konsolidasian senilai Rp 12,22 triliun atau tumbuh sebesar 78,13% yoy. Sedangkan untuk aset, pada akhir kuartal I-2022 tercatat Aset BRI mencapai sebesar Rp 1.650,28 triliun atau tumbuh 8,99% yoy.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BRI Catat Laba Rp 12,2 T, Pemulihan UMKM Jadi Pendorong

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular