
Kabar Baik dari China Dorong Harga Tembaga Melejit 2%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melejit 2% lebih pada perdagangan hari ini. Lonjakan terjadi karena dolar yang melandai dan juga harapan stimulus dari China, konsumen utama logam.
Pada Rabu (20/12/2022) pukul 10.30 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 7.444/ton, melonjak 2,29% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama) tercatat 106.56, turun 0,12% dibandingkan hari sebelumnya. Ini jadi sentimen positif bagi tembaga yang dibanderol dengan dolar. Sebab menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Regulator China mendorong pemberi pinjaman untuk memberikan utang ke proyek properti yang memenuhi syarat untuk mengurangi risiko boikot pembeli. Para pembeli mengancam tidak membayar cicilan properti karena proyek yang tidak selesai.
Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China (CBIRC) mengatakan bahwa bank harus memenuhi kebutuhan pembiayaan pengembang jika sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
CBIRC meyakini bahwa dengan upaya bersama semua kesulitan dan masalah akan diselesaikan dengan baik. Harapannya bisnis properti di China kembali bangkit. Ujung-ujungnya tembaga akan mendapat sentimen positif dari permintaan konstruksi untuk membangun properti.
Konstruksi adalah konsumen terbesar tembaga. Sehingga adanya dorongan pinjaman untuk membangkitkan properti di China membuat pasar berekspektasi akan meningkatnya permintaan tembaga. Saat permintaan naik, harga pun mengikuti.
Menurut Wood Mackenzie, penggunaan terbesar tembaga terbesar adalah konstruksi dengan kontribusi sebesar 28%.
China sendiri adalahkonsumen tembaga olahan terbesar di dunia. Menurut Statista, konsumsinya mencapai 54% persen dunia. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap harga tembaga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Semester II, Harga Tembaga Anjlok 2%