IHSG Lompat, Begini Ramalan Teknikalnya Untuk Hari Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 1,15% ke 6.736,09 pada perdagangan kemarin (19/7/2022). Tidak seperti biasanya, investor asing yang sebelumnya melakukan aksi jual, tampak mulai memborong saham-saham domestik.
Data perdagangan mencatat, asing melakukan aksi beli bersih atau net buy senilai Rp 225,78 miliar di pasar reguler. Sudah dua hari beruntun IHSG mencatatkan apresiasi. Namun sebenarnya indeks belum beranjak dari zona konsolidasinya di 6.600-6.700.
Pelaku pasar masih wait and see menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) yang akan meggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) minggu ini. BI selama ini dinilai sebagai bank sentral yang paling tidak hawkish dirasa masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 3,5%.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB pekan lalu, pergerakan indeks mendekati batas atas BB terdekat di 6.794 yang bisa dianggap sebagai level resisten terdekatnya.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Posisi RSI IHSG mengalami kenaikan ke 44 dan sudah resmi keluar dari zona 30-40 yang mengindikasikan adanya penguatan momentum jual seiring dengan kembali masuknya dana asing.
Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak mulai akan memotong garis EMA 26 dari bawah dan bar histogram beranjak dari zona negatif.
Peluang IHSG menguat sebenarnya masih ada. Namun IHSG perlu menguji level resisten di 6.794 terlebih dahulu dan patut diwaspadai juga volatilitas perdagangan jelang pengumuman suku bunga acuan oleh BI.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp)