MMLP-TRGU Tercuan, BYAN-GOTO Terboncos Kemarin
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau tipis pada perdagangan Senin (18/7/2022). Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup naik 0,11% ke posisi 6.659,253.
Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka menguat tipis 0,11% di posisi 6.659,118. Sekitar pukul 10:00 WIB, IHSG sempat menyentuh zona merah tipis, tetapi kembali berbalik arah ke zona hijau setelah beberapa menit.
Namun di penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada di bawah sedikit pembukaannya. Pada perdagangan sesi II kemarin, IHSG langsung terkoreksi hingga menyentuh level terendah intraday-nya di 6.611,926. Tetapi di detik-detik terakhir, IHSG akhirnya berhasil ditutup di zona hijau.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 11 triliun dengan melibatkan 16 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 254 saham menguat, 245 saham melemah, dan 183 saham stagnan.
Investor asing kembali melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 549,08 miliar di seluruh pasar pada perdagangan kemarin.
Saat IHSG hijau cenderung tipis-tipis, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Senin kemarin.
Saham emiten penyedia gudang untuk mendukung kebutuhan properti yakni PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top gainers kemarin.
Saham MMLP ditutup melonjak 11,68% ke posisi harga Rp 440/saham. Nilai transaksi saham MMLP pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 25,26 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 55,67 juta lembar saham. Investor asing melepas saham MMLP sebesar Rp 1,53 miliar di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 11 Juli hingga kemarin, saham MMLP tercatat 3 kali menguat dan 3 kali melemah. Dalam sepekan terakhir, saham MMLP melesat 11,11%, sedangkan dalam sebulan terakhir, saham MMLP ambles 7,17%.
Belum ada informasi signifikan mengenai penguatan saham MMLP. Tetapi, perseroan menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 5% di tahun 2022. Tahun lalu, pendapatan MMLP hanya tercatat sebesar Rp 316,6 miliar.
Direktur MMLP, Gomos B Silitonga, mengatakan pertumbuhan tersebut nantinya akan ditopang oleh penambahan Net Leasable Area (NLA) sekitar 50 sampai 60 ribu meter persegi yang bisa didapat di 2022.
"Dari sisi pendapatan kita target Rp 330 miliar. Itu dari kontrak yang sudah kita dapatkan dan dari kontrak baru di semester 2 2022," Gomos dalam Public Expose di Jakarta, Selasa (5/7/2022) lalu.
Ia optimis target tercapai, karena pihaknya telah menyelesaikan pembangunan dua gudang baru yaitu gudang Pondok Ungu dan Osowilangun yang per Desember 2021 tingkat okupansinya mencari 95% dan 62%. Selain itu, saat ini tren sewa perusahaan logistik juga semakin meningkat.
"Walau di 2022 ini berat. Bisnis pergudangan positif karena ada perusahaan logistik yang ingin menyatukan ke satu gudang besar. Ada positif demand pergudangan untuk market kami," jelasnya.
Saat ini MMLP sendiri memiliki 13 portofolio gudang dengan spesifikasi standar internasional dan tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. Adapun luas area yang disewakan perusahaan dari 2017 sejauh ini telah mengalami peningkatan signifikan, lebih dari 2 kali lipat.
Selain saham MMLP, terdapat pula saham emiten produsen olahan gandum yakni PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) yang juga menduduki jajaran top gainers kemarin. Saham TRGU ditutup melesat 9,63% ke posisi Rp 535/saham.
Nilai transaksi saham TRGU pada perdagangan kemarin mencapai Rp 152,15 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 303,06 juta lembar saham. Investor asing juga melepas saham TRGU sebesar Rp 60,65 juta di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan perdananya pada 8 Juli lalu hingga kemarin, saham TRGU hanya sekali mencetak koreksi dan sisanya melesat. Tetapi sejak mencetak koreksi, penguatan saham TRGU cenderung terpangkas.
Adapun dari harga penawaran perdananya hingga kemarin, saham TRGU sudah melonjak hingga 154,76%.
Cerestar Indonesia telah menetapkan harga penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp 210 per saham. Cerestar melepas 1,5 miliar saham baru atau sebanyak 18,87% dari jumlah seluruh modal disetor Perseroan setelah IPO.
Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan mengungkapkan optimismenya pada bidang produk olahan gandum. Pada masa mendatang, Indra yakin TRGU bisa tumbuh dan mengembangkan potensi bisnis biji-bijian lainnya.
"Dengan populasi Indonesia yang tinggi, industri tepung punya potensi yang besar. Kini, kami meramaikan pasar modal Indonesia, dan semoga bisa berpartisipasi dalam memajukan ekonomi nasional," ungkap Indra.
(chd)