
Cek 5 Saham Favorit Siang Ini, Kamu Pegang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (14/7/2022). Isu resesi yang menggema di bursa saham global tidak (atau belum) membuat IHSG gentar.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 211 saham naik, 276 saham merosot dan 176 saham stagnan. Sementara, nilai transaksi tercatat Rp 5,89 triliun dengan volume perdagangan mencapai 9,63 miliar saham.
Di tengah menghijaunya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.
Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Kamis (14/7/2022).
1. PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM), naik +11,9%, ke Rp 141/unit
2. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), naik +11,4%, ke Rp 635/unit
3. PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), naik +9,68%, ke Rp 272/unit
4. PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK), naik +7,69%, ke Rp 210/unit
5. PT MNC Energy Investment Tbk (IATA), naik +5.06%, ke Rp 166/unit
Saham Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 25,93 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 185,48 juta unit saham.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 8 Juli hingga Rabu (13/7/2022) saham CHEM tercatat hanya 1 kali menghijau, dan 3 kali merah.
Emiten kimia tekstil CHEM yang baru saja melantai di bursa Tanah Air akhir pekan lalu. Perusahaan melepas sebanyak-banyaknya 500 juta saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham atau sebanyak-banyaknya 29,41% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO.
Mengutip prospektus perusahaan, saham yang ditawarkan oleh CHEM berada di rentang Rp 150-190 untuk setiap saham.
CHEM, yang merupakan produsen bahan kimia industri tekstil, pada tahun 2021 mampu menorehkan pendapatan usaha sebesar Rp 89,62 miliar atau meningkat 13% bila dibandingkan dengan penjualan di tahun 2020 sebesar Rp 79,33 miliar.
Kenaikan saham CHEM dipicu oleh keyakinan investor akan prospek ekspansi bisnis CHEM didukung oleh utilisasi pabrik yang dapat tumbuh mencapai 85% di tengah gangguan rantai pasokan akibat impor dari China.
Kondisi ini seiring dengan krisis yang tengah terjadi serta tingginya tarif logistik yang membuat permintaan industri tekstil dalam negeri tidak terpenuhi.
Kendati demikian, PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) mengaku, akan menyikapi serius ancaman eksternal terkait ancaman inflasi dan nilai tukar. Sebab, hal itu juga dapat mempengaruhi kinerja bisnis perusahaan.
CHEM dinilai berada di posisi yang strategis dan tetap prospektif. Lokasi pabrik CHEM yang berada di Jatiluhur dan Purwakarta akan memudahkan akses ke jalan tol sehingga memudahkan distribusi.