30 Tahun Berdiri, Begini Perjalanan Bursa Efek Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah berdiri sejak 30 tahun lalu. Selama itu, BEI telah berkontribusi memajukan perekonomian dan pasar modal Indonesia, serta telah mencatatkan sejumlah pencapaian.
Setelah privatisasi Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada 13 Juli 1992, otomasi perdagangan dilakukan melalui implementasi Jakarta Automated Trading System (JATS) pada 22 Mei 1995, dan penerapan Remote Trading di pasar modal pada 28 Maret 2002.
Kemudian pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya (BES) resmi bergabung dengan BEJ sehingga memiliki nama baru menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada acara perayaan HUT ke-30 Swastanisasi BEI, Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas kerja samanya dalam meraih pencapaian tersebut.
"Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama saling mendukung dan konsisten bersinergi dalam menciptakan karya terbaik bagi pasar modal Indonesia," kata Iman dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (14/7/2022).
Pada tahun 2009, BEI meluncurkan sistem perdagangan baru, yaitu JATS Next Generation (Next-G). Selanjutnya pada tahun 2015, BEI meluncurkan Extensible Business Reporting Language (XBRL) dan mulai melakukan sosialisasi Kampanye Yuk Nabung Saham.
BEI juga telah melakukan Margin Trading Regulation Easing pada tahun 2017 dan Implementasi Penyelesaian Transaksi T+3 ke T+2 pada tahun 2018.
Pada tahun 2019, BEI bergabung dengan United Nations Sustainable Stock Exchange initiative, menambah papan baru perdagangan yaitu Papan Akselerasi, meluncurkan Indeks IDX Value30 dan IDX Growth30, serta merelaksasi perdagangan Exchange-Traded Fund (ETF).
Untuk terus menjaga momentum pertumbuhan pasar modal, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization (SRO) serta didukung oleh stakeholders, telah meluncurkan serangkaian inisiatif strategis pada tahun 2021.
Dimulai dari Klasifikasi Industri Baru (IDX-IC), peluncuran Whistle Blowing System (WBS), enhancement Sistem Penyelenggaraan Pasar Alternatif (SPPA), peluncuran Daftar Efek dalam Pemantauan Khusus (Notasi Khusus "X"), hingga Penutupan Kode Broker dan Penyesuaian Mekanisme Perdagangan bersifat Ekuitas.
Selama paruh pertama tahun 2022, BEI telah meluncurkan Notasi Khusus baru "N" untuk penanda perusahaan dengan multiple voting shares pada 31 Januari 2022, dan penutupan Kode Domisili yang efektif pada 27 Juni 2022.
Dari sisi pencapaian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah berhasil menembus level 7.000 pada tahun ini dan mencatatkan nilai tertinggi sepanjang masa di level 7.276 pada 21 April 2022 yang lalu.
Sampai dengan 8 Juli 2022, BEI telah berhasil mencatat efek baru yang terdiri dari 25 pencatatan efek saham, 3 obligasi baru, dan 1 ETF baru.
Data sampai dengan Juni 2022, jumlah investor telah mengalami peningkatan 22% menjadi 9,1 juta investor untuk total investor saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan Single Investor Identification (SID). Khusus untuk investor saham, peningkatan telah terjadi sebesar 16% menjadi 4 juta investor saham.
(vap/vap)