Jelang Rilis Inflasi, Harga Tembaga Layu

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
13 July 2022 20:10
Ilustrasi batu tembaga. (Dok: Detikcom/Dikhy Sasra)
Foto: Ilustrasi batu tembaga. (Dok: Detikcom/Dikhy Sasra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melemah pada perdagangan hari ini karena dolar Amerika Serikat yang menguat jelang pengumuman inflasi yang diperkirakan terus melambung.

Pada Rabu (13/7/2022) pukul 16.45 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 7.337/ton, turun 0,23% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Harga tembaga dunia telah turun mencapai posisi terendah dalam 2 tahun terakhir.  Hal ini dibebani tingginya mata uang dolar Amerika Serikat (AS) membatasi kenaikan tembaga. Dollar index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama) tercatat 108,2, tertinggi sejak tahun 2002 atau dua dekade lalu.

Tingginya dolar menjadi sentimen negatif bagi tembaga yang dibanderol dengan dolar karena menjadi mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Selain itu pasar tembaga juga dibebani oleh kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang lambat bahkan hingga resesi karena tingginya inflasi memicu pengetatan kebijakan moneter.

Rilis inflasi Amerika Serikat (AS). Mengacu jajak pendapat Reuters, laju inflasi AS pada Juni diperkirakan akan mencapai 8,8% year-on-year (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya 8,6% yoy.

"Pasar dicengkram oleh kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat. Ekspektasi kenaikan inflasi lainnya naik menjelang rilis data Indeks Harga Konsumen AS," kata ahli strategi komoditas ANZ dalam sebuah catatan.

"Ini mendorong kekhawatiran Federal Reserve AS akan melanjutkan dengan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi. Ini diperburuk oleh penguncian lebih lanjut di China."

Saat resesi ekonomi tidak bertumbuh sehingga aktivitas berbagai industri akan lesu. Ujung-ujungnya permintaan tembaga juga akan tertekan. Saat permintaan turun, harga pun mengikuti.

Tembaga dipakai dan digunakan sebagai bahan baku untuk industri properti, perlengkapan sehari-hari, infrastruktur, transportasi, dan lainnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Semester II, Harga Tembaga Anjlok 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular