
Resesi Dunia di Depan Mata, Gegara China Lockdown Terus!

Subbraman memproyeksikan dalam 12 bulan ke depan zona euro, Inggris, Jepang, Australia, Kanada dan Korea Selatan juga akan mengalami resesi.
Dari semua negara tersebut, hanya bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) dan bank sentral Jepang (BoJ) yang belum menaikkan suku bunga. Tetapi ECB sudah mengatakan akan menaikkan di bulan ini dan September, jadi hanya Jepang saja yang tidak ikut arus.
Bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) sudah 5 kali menaikkan suku bunga hingga Juni lalu. Suku bunga BoE saat ini 1,25% menjadi yang tertinggi dalam 13 tahun terakhir.
Bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) Selasa kemarin kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 1,35%, tertinggi sejak Maret 2019. RBA sudah menaikkan suku bunga dalam 3 bulan beruntun.
Bank sentral Kanada dan Korea Selatan juga sudah menaikkan suku bunga beberapa kali.
"Kenaikan suku bunga yang agresif artinya kita melihat kebijakan front loading. Dalam beberapa bulan kami telah melihat risiko resesi, dan sekarang beberapa negara maju benar-benar jatuh ke jurang resesi," tambah Subbraman.
Jepang merupakan negara dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar ketiga di dunia, Inggris berada di urutan kelima.
Kanada di urutan kesepuluh, Korea Selatan dan Australia masing-masing menempati urutan dua belas dan tiga belas.
Kemudian zona euro terdiri dari 19 negara, yang termasuk di dalamnya Jerman Prancis dan Italia, yang masuk 10 besar negara dengan perekonomian terbesar di dunia. PDB total 19 negara tersebut berada menjadi yang terbesar kedua setelah Amerika Serikat.
Ketika para raksasa ekonomi tersebut mengalami kontraksi beruntun, maka dunia akan mengalami resesi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]