Kursi Direktur Telkom Kosong Hingga BEI Update Suspensi GIAA

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Senin, 11/07/2022 07:20 WIB
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (HSG) ditutup melesat signifikan pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (8/7/2022).

IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan dan ditutup melesat 1,32% ke 6.740,22. Indeks kembali ke atas level psikologis 6.700.

Kendati Jumat lalu IHSG melesat signifikan lebih dari 1%, tetapi dalam sepekan IHSG masih mencatatkan pelemahan 0,8%.


Simak kabar pasar berikut ini sebelum memulai perdagangan pada awal pekan, Senin (11/7/2022).

1. Satu Posisi Direksi Kosong, Telkom Bakal Gelar RUPSLB?

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menetapkan Edi Witjara sebagai Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia. Sebelum ditunjuk jadi Dirut PT INTI, Edi Witjara masih aktif menjabat Direktur Enterprise & Business Service PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Ini artinya, ada posisi kosong di jajaran direksi Telkom dan ada kemungkinan perusahaan telekomunikasi terbesar Indonesia ini akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dalam waktu dekat.

Telkom sebelumnya sudah melaksanakan RUPS Tahunan pada 27 Mei 2022. Salah satu keputusan RUPST adalah pembagian dividen sebesar 60% dari laba bersih atau sejumlah Rp 14,85 triliun atau Rp 149,97 per saham.

2. Ini Sumber Kekayaan Budi Said, Crazy Rich yang Kalahkan Antam

Nama Budi Said belakangan ramai dibicarakan publik setelah memenangkan gugatan di tingkat kasasi melawan PT Antam Tbk. (ANTM) dalam putusan Mahkamah Agung. Lantas siapa Crazy Rich asal Surabaya ini?

Budi Said adalah pengusaha yang bermukim di Surabaya. Ia diketahui menjabat sebagai Direktur Utama PT Tridjaya Kartika Grup.

PT Tridjaya Kartika Grup merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti. Beberapa properti mewah seperti perumahan, apartemen hingga plaza berada di bawah PT Tridjaya Kartika Grup yang dipimpin oleh Budi Said.

Salah satu properti yang cukup terkenal adalah Plaza Marina, pusat perbelanjaan yang populer dengan konter handphone lengkap yang ada di Kota Surabaya.

Dikutip dari situs resmi perusahaan, kantor perusahaan terletak di Puncak Menara Marina Lantai 2, Margorejo Indah, Kota Surabaya.

Perusahan tersebut juga mengembangkan beberapa perumahan mewah, seperti Kertajaya Indah Regency di Sukolilo, Taman Indah Regency di Geluran Sidoarjo, dan Florencia Regency di Gebang Sidoarjo.

Selain itu, Budi Said juga memiliki properti berupa plaza di Daerah Wonocolo, Surabaya. Plaza tersebut adalah Plaza Marina yang terletak di Jalan Margorejo Indah Utara, Sidosermo, Wonocolo, Kota Surabaya. Plaza ini dikenal sebagai pusat perbelanjaan gawai dan telepon pintar di daerah Surabaya.

Beberapa gurita bisnis di bidang properti inilah yang menjadikan Budi Said dijuluki oleh warganet sebagai crazy rich Surabaya.

3. PP Presisi Peroleh Kontrak Baru Rp 2,74 T di Semester I 2022

PT PP Presisi Tbk (PPRE) berhasil menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp 661,9 miliar pada bulan Juni 2022. Dengan tambahan tersebut, total perolehan kontrak baru PPRE telah tercatat mencapai Rp 2,74 triliun sampai dengan Juni 2022.

Direktur Utama PT PP Presisi Tbk, Rully Noviandar mengatakan jumlah tersebut setara 47% dari target perolehan kontrak baru Perseroan tahun 2022 sebesar Rp 5,9 triliun.

"Hal tersebut tentunya membuktikan bahwa Perseroan mampu bersaing di pasar ekternal dan membuka peluang kami dalam perolehan pasar yang lebih luas serta meningkatkan positioning Perseroan sebagai main kontraktor di bidang konstruksi maupun jasa pertambangan," ujar Rully, Sabtu (9/7/2022).

Berdasarkan kategori lini bisnis ujarnya, perolehan kontrak baru tersebut masih didominasi civil work sebesar 55,95% dan mining services sebesar 40,22%, dimana kedua lini bisnis tersebut merupakan lini bisnis utama Perseroan.

Sedangkan sisanya diperoleh dari lini bisnis pendukung yaitu structure work, production plant dan heavy equipment rental sebesar 3,83%.

Untuk penambahan kontrak baru berdasarkan pemberi kerja didominasi oleh pasar eksternal (Non PP Group) sebesar 95,8% dan pasar internal (PP Group) sebesar 4,2%.

"Pencapaian tersebut meningkatkan optimisme kami dalam mencapai target perolehan kontrak baru, selain itu dukungan Pemerintah dalam meningkatnya anggaran pengadaan lahan untuk pembebasan jalan tol guna percepatan penyelesaian jalan tol, juga berpeluang besar bagi Perseroan sebagai perusahaan konstruksi berbasis alat berat dengan engineering capacity yang kami miliki untuk meningkatkan perolehan kontrak baru dan laba Perseroan," terangnya.

Ia berharap seluruh kontrak baru yang diperoleh tersebut dapat menghasilkan burn rate yang tinggi sehingga dapat menghasilkan penjualan secara optimal dan mencapai target yang telah ditetapkan Perseroan untuk tahun 2022.

4. Tiga Bulan Pertama, Laba Bersih WIKA Ambles Jadi Rp 1,3 M

Emiten BUMN karya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatat penurunan laba bersih sepanjang kuartal I 2022.

Laba bersih WIKA ambles 98,3% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,32 miliar, dari periode yang sama tahun lalu Rp 78,16 miliar.

WIKA membukukan pendapatan sebesar Rp 3,16 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2022. Realisasi itu turun 19,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,92 triliun.

Beban pokok pendapatan turun 23,28% menjadi Rp 2,8 triliun. Sehingga perseroan masih mampu membukukan laba kotor sebesar Rp 358,12 miliar, atau tumbuh 33,4% yoy.

Peningkatan laba kotor didukung oleh penjualan perseroan sebesar Rp 3,16 triliun sesuai dengan laporan keuangan hingga 31 Maret 2022.

Dengan demikian, perseroan berhasil membukukan margin laba kotor sebesar 11,32%, meningkat dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,84%.

5. Ada 45 Emiten Terbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 72,85 T

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 59 Emisi dari 45 Emiten senilai Rp 72,85 triliun.

Dengan pencatatan tersebut maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 497 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 440,92 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 122 Emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp 4.869,95 triliun dan US$ 211,84 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp 4,03 triliun.

Selama periode 4 sampai dengan 8 Juli 2022, kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan sebesar 0,41% menjadi Rp 8.850,228 triliun dari Rp 8.886,503 triliun pada penutupan minggu lalu.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut mengalami perubahan sebesar 0,80% di level 6.740,219 dari 6.794,328 pada penutupan pekan sebelumnya.

6. Meriah! Pekan Ini Ada 4 Emiten Baru dan 3 Obligasi di BEI

Selama sepekan ini PT Bursa Efek Indonesia (BEI) diwarnai dengan pencatatan 4 saham, 3 obligasi, 2 sukuk, dan 2 waran.

Pada hari Rabu (6/7/2022), Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Global Mediacom Tbk resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp 700 miliar untuk Obligasi dan Rp 500 miliar untuk Sukuk.

Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idA+ (Single A Plus) dan untuk Sukuk adalah idA+(sy) (Single A Plus Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Kemudian, Obligasi Berkelanjutan II Bussan Auto Finance Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Bussan Auto Finance (BAFI) resmi dicatatkan di BEI nilai nominal sebesar Rp 100 miliar. Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) untuk Obligasi ini adalah AAA(idn) (Triple A) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Kamis (7/7/2022), Obligasi Berkelanjutan IV SMART Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Sinas Mas Agro Resources and Technology Tbk resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1,5 triliun. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk Obligasi ini adalah idAA- (Double A Minus) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

Selanjutnya, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Mandala Multifinance Tbk resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp 650 miliar. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk Sukuk Mudharabah ini adalah idA(sy) (Single A Syariah) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Euforia IPO, IHSG Pesta Pora & Tembus Level 7.000

Pages