Ambyar! Ternyata Banyak Bursa Kripto Diam-diam Sudah Bangkrut
Jakarta, CNBC Indonesia - Miliarder kripto dan pendiri bursa kripto FTX, Sam Bankman-Fried, mengatakan masih ada banyak bursa aset kripto sudah bangkrut dan kehabisan modal.
"Ada beberapa bursa lapis ketiga yang diam-diam sudah bangkrut," ungkap Bankman-Fried kepada Forbes. Meskipun telah merosot tajam akibat anjloknya harga aset kripto, Bloomberg memperkirakan kekayaan pria berusia 30 tahun ini masih mencapai US$8,1 miliar.
"Ada perusahaan yang dasarnya sudah jatuh terlalu dalam, sudah tidak masuk akal untuk mendukung mereka, seperti lubang besar di neraca, isu regulasi, atau bisnisnya mereka memang sudah tidak berjalan," katanya, tanpa menyebutkan nama perusahaan secara spesifik.
Nilai Bitcoin, mata uang kripto terbesar berdasarkan nilai pasar, telah terpangkas 58% hanya pada kuartal II/2022, terburuk sejak 2011. Nilai Bitcoin pada Kamis jatuh ke bawah US$19.000, jauh dari titik tertinggi historisnya di US$69.000.
Bursa FTX milik Bankman-Fried sendiri kerap berperan sebagai pemberi pinjaman darurat di industri kripto, artinya mereka meminjamkan dana kepada bursa yang nyaris ambruk. Pada Kamis, CNBC melaporkan bahwa FTX sedang mendiskusikan akuisisi atas BlockFi. Bankman-Fried memperkirakan masih banyak bursa yang akan tutup.
Miliarder lainnya yang juga aktif di industri kripto, Mark Cuban, sebelumnya mendeskripsikan kondisi saat ini seperti dotcom bubble pada era 2000-an, yang dipicu oleh investasi spekulatif ke perusahaan berbasis internet dengan valuasi terlalu tinggi selama 5 tahun sebelum semuanya ambruk pada 2001.
"Kripto melalui apa yang dilalui oleh internet pada masa awal," kata Cuban.
Menurutnya, industri ini saat ini mentok di "fase imitasi" yaitu terlalu banyak perusahaan dengan fungsi yang itu-itu saja. Seperti Bankman-Fried, dia memprediksi lebih banyak perusahaan bakal gagal.
"Rantai yang mengekor dengan menjiplak yang lain, selalu gagal," kata Cuban.
(tfa/tfa)