Begini Cara Chemstar Indonesia (CHEM) Hadapi Ancaman Inflasi

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Jumat, 08/07/2022 18:05 WIB
Foto: Romys Binekasri

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di industri dan perdagangan bahan kimia spesialisasi untuk industri tekstil, PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) mengaku, akan menyikapi serius ancaman eksternal terkait ancaman inflasi dan nilai tukar. Sebab, hal itu juga dapat mempengaruhi kinerja bisnis perusahaan.

"Inflasi harus disikapi dengan serius, ini dialami oleh seluruh dunia usaha dan saat ini dunia usaha sedang alami kesulitan," ujar Direktur Utama CHEM Kwee Sutrimo saat konferensi pers di Grand Sheraton Jakarta, Jumat (8/7/2022).

Kwee memaparkan, perusahaan yang berdiri sejak tahun 2004 ini telah melewati berbagai krisis keuangan. Sehingga, pihaknya akan mengantisipasi ancaman eksternal melalui pengalaman dan kontrak material yang diyakini dapat mampu menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan.


"Chemstar sudah dari 2004 dan melewati krisis di berbagai negara dan waktu itu rupiah juga sempat di atas Rp 17.000. Pengalaman-pengalaman itu akan kita pakai untuk mengatasi masalah ke depan," tuturnya.

Kwee melanjutkan, sesuai dengan kinerja keuangan dalam prospektus kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), terkait pertumbuhan perusahaan dan kemampuan pengelolaan manajemen pihaknya optimis dapat menghadapi inflasi ke depan.

Kwee menambahkan, inflasi akan berdampak pada kenaikan bahan baku. Namun ada sebagian kenaikan bahan baku yang akan dibebankan kepada harga jual.

"Kenaikan harga akan berdampak ke bahan baku. Sebagian (dibebankan) ke customer, sebagian besar bisa kita manage. Jadi target pertumbuhan 15% yoy dapat kita capai," pungkasnya.

Untuk diketahui, CHEM memulai debutnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Jumat (8/7/2022). Pada perdagangan saham perdananya, saham CHEM sempat melesat hingga menyentuh level tertinggi Rp 190 per saham, sebelum akhirnya ditutup menguat 3,33% ke level Rp 155 per saham. 

Perseroan menawarkan sebanyak 500 juta saham baru, yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham, atau sebanyak 29,41% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dalam masa penawaran umum CHEM ditetapkan dengan harga IPO Rp 150 per lembar saham.

Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah Rp 75 miliar yang akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan serta modal kerja Perseroan. Berdasarkan keterangan tertulis, Jumat (8/7/2022), IPO CHEM menerima kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 46,6X dari porsi pooling.

CHEM, yang merupakan produsen bahan kimia industri tekstil, pada tahun 2021 mampu menorehkan pendapatan usaha sebesar Rp 89,62 miliar atau meningkat 13% bila dibandingkan dengan penjualan di tahun 2020 sebesar Rp 79,33 miliar.

Dengan raihan tersebut Perseroan pun berhasil membukukan laba bersih pada 2021 yang naik 192% secara tahunan dibandingkan pada tahun 2020 yang hanya tumbuh 14%.

CHEM selalu menjadi langganan produsen brand global ternama seperti Adidas, Nike, Uniqlo hingga Mark and Spencer. Adapun CHEM juga menjadi distributor kepada pemasok Global, perusahaan kimia terkemuka yang telah eksis selama lebih 150 tahun di industri tekstil seperti perusahaan multinasional, Tanatex Chemicals Holland dan Transfar International China. 


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Dilirik Saat Perang & Suku Bunga Ditahan


Related Articles