
Jelang Rilis Data Tenaga Kerja AS, Bursa Eropa Dibuka Merah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal cenderung bergerak melemah pada perdagangan Jumat (8/7/2022), di mana investor masih menunggu rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang diawasi ketat oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
Indeks Stoxx 600 di awal sesi terkoreksi tipis 0,3% ke posisi 414,98 di mana saham emiten sumber daya alam merosot 1,6%. Namun, saham emiten ritel naik 0,4%.
Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman turun 0,04% ke 12.837,69 dan indeks FTSE melemah 0,06% ke 7.184,9. Namun, indeks CAC Prancis terapresiasi 0,26% ke posisi 6.022,17.
Saham emiten utilitas asal Prancis, EDF melesat 5%, setelah pemerintah Prancis mencari direktur utama baru menjelang nasionalisasi perusahaan yang dibebani utang tersebut.
Saham Tag Immobilien jatuh lebih dari 10% ke bawah indeks blue-chip setelah perusahaan real estate Jerman tersebut menyuntikkan penambahan modal.
Bursa saham Eropa berada di jalur yang positif pekan ini setelah pulih 1% pada Kamis (7/7).
Poundsterling bergerak stabil terhadap dolar AS di US$ 1,2 pada pagi hari ini waktu setempat, setelah Perdana Menteri (PM) Boris Johnson mengumumkan akan mengundurkan diri setelah 50 menteri dan pejabat negara mundur dari jabatannya.
Investor global masih menunggu rilis data tenaga kerja AS per Juni yang dijadwalkan akan dirilis hari ini. Angka tersebut diprediksikan akan menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat dan melawan tanda-tanda resesi yang telah diproyeksikan sebelumnya.
Analis memprediksikan sebanyak 250.000 pekerjaan baru per Juni dan angka pengangguran tetap berada di 3,6%. The Fed akan mengawasi ketat rilis data tersebut untuk dijadikan tolok ukur kebijakan moneter selanjutnya.
Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS bergerak lebih rendah di pra-pembukaan perdagangan hari ini, setelah reli bursa saham Wall Street kemarin di mana indeks S&P 500 berhasil menguat empat hari beruntun.
Bursa saham di Asia cenderung bergerak menguat hari ini, tapi pasar Jepang terkoreksi dan yen Jepang menguat setelah berita mantan PM Jepang Shinzo Abe tertembak.
Hari ini, Presiden bank sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde dijadwalkan akan memberikan pernyataan pada siang hari waktu setempat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Mayoritas Bursa Global Cerah, Cuma IHSG Anjlok Parah